Apakah Sepersusuan Mendapat Warisan?

Begini, Saudara sepersusuan hanya diharamkan untuk menikah. Dan tidak mendapatkan hak waris. Hak waris didapat dengan dua cara yaitu lewat pernikahan dan nasab (hubungan darah). Saya termasuk yang berpendapat bahwa anak lahir dari luar pernikahan, maka anak tersebut mendapat waris karena terjadi nasab.

Sumber : MPI, 31-1-2010

http://percikaniman.org/images/banner/banner-tpfpi-2009.jpg

Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Apakah Sepersusuan Mendapat Warisan?

Secara etimologis, kata al Jin berasal dari kata janna yang artinya bersembunyi. Dinamai al jin karena tersembunyi dari pandangan manusia.

Kata lain yang berasal dari kata janna adalah janin artinya jabang bayi, dinamai demikian karena tersembunyi di dalam perut ibu. Secara terminologis, jin adalah sebangsa makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah swt. dari api, sebagaimana firman Allah,

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah kiat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah menciptakan jin sebelum Adam dari api yang sangat panas.” (Al Hijr 15:26-27)

Bangsa jin juga mukallaf (diperintahkan untuk mengerjakan syariat agama) sebagaimana halnya manusia, sedangkan rasul yang mereka ikuti adalah Rasul dari manusia. Dalam hal ini Allah berfirman,

“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu Rasul-Rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.” Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang kafir.“ (Al An’am:130)

Jin ada yang patuh ada yang patuh dan ada yang durhaka kepada Allah swt., sebagaimana diriwayatkan oleh Allah,

“Dan sesungguhnya di antara kami (bangsa jin) ada yang shaleh dan ada pula yang tidak. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (Al Jin:11)

Tatkala Allah set. memerintahkan kepada bangsa jin untuk sujud kepada Adam bersama dengan para malaikat, salah satu dari mereka (jin) menentang. Yang menentang itulah yang dikenal dengan Iblis, sebagaimana dinyatakan oleh Allah swt.,

“Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat (secara implisit perintah itu juga ditujukan juga kepada bangsa jin): “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur, dan ia termasuk golongan kafir.” (Al Baqarah:34)

Kesimpulannya, jin adalah makhluk gaib yang punya kewajiban seperti manusia yaitu beribadah kepada Allah. Di antara mereka ada yang kafir ada pula yang muslim. Sedangakan Iblis adalah jin yang tidak mau taat pada perintah Allah saat diperintahkan sujud kepada Adam. Ada juga ulama yang menyebutkan bahwa Iblis itu nenek moyangnya syetan. (Lihat QS. 18:50). Wallahu a’lam.

Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *