Bagaimana Cara Berdoa ketika Sujud?

Sebelumnya perlu saya tegaskan bahwa benar kita dilarang membaca ayat Al-Quran ketika ruku dan sujud. Begitu pula dengan keterangan bahwa berdoa saat sujud memiliki peluang sangat besar untuk dikabulkan.

Karena itu, Rasululloh SAW menganjurkan agar banyak berdoa ketika sujud. Hal ini sesuai dengan sabda beliau dalam hadits berikut.

”Ketahuilah, sesungguhnya aku dilarang untuk membaca Al-Quran di saat ruku atau sujud. Adapun ruku maka agungkanlah Allah azza wa jalla di dalamnya sedangkan sujud maka berupayalah untuk berdoa maka tentu kalian akan dikabulkan.” (H.R. Muslim).

Dalam keterangan lain disebutkan, ”Hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika dia bersujud, maka perbanyaklah doa.” (H.R. Muslim)

Mengenai bolehkah berdoa ketika sujud dengan redaksi ayat Al-Quran, sebagian besar para ulama membolehkannya. Imam Nawawi memberikan penjelasan mengenai hadits tersebut di atas dengan mengatakan bahwa,

”Kalaupun seseorang membaca surat selain surat Al-Fatihah sewaktu ruku atau sujud, maka hukumnya adalah makruh dan tidaklah membatalkan shalat.”

Sementara Imam Hanafi menyaratkan bagi orang yang bermaksud berdoa di saat sujudnya dengan redaksi doa dari ayat Al-Quran dengan tidak meniatkannya untuk membaca Al-Quran.

Secara logika kebahasaan, tentu terdapat perbedaan antara membaca dan berdoa. Konteks seseorang saat membaca tentu berbeda dengan saat berdoa.

Karena itu, tidak ada masalah berdoa ketika sujud dengan redaksi doa yang diambil dari ayat Al-Quran.

Mengenai berdo’a dengan bahasa sendiri di saat sujud, para ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama melarangnya, karena shalat hendaknya dilakukan sama persis seperti yang dicontohkan Rasulullah dalam segala hal, termasuk doa-doa yang dipanjatkan. Berdoa dengan bahasa doa sendiri akan membatalkan shalat.

Sebagian ulama yang lain menganggap bahwa berdoa dengan bahasa sendiri tidak menjadi persoalan selama tidak melanggar etika berdoa. Suatu ketika, Rasulullah mendengar seorang sahabat mengubah redaksi doa yang biasa dicontohkan Rasulullah SAW dan beliau tidak melarang tetapi justru memujinya.

Memang, sahabat tersebut berbahasa Arab sehingga teks doa yang diubah tidak begitu kentara. Ini menunjukkan bahwa boleh-boleh saja menyampaikan doa dalam shalat (sujud) dengan bahasa sendiri selama isi dan susunan kalimatnya santun dan tidak menyimpang.

Bagaimanapun, tentu berdoa dengan teks ayat Al-Quran dan hadits dinilai paling utama. Namun, ada kalanya sesuatu yang diinginkan tidak terangkum dalam doa teks doa yang ada atau sebagian orang kesusahan menghafal redaksi doa tertentu.

Dalam hal ini, Islam tidak memberatkan umatnya. Kalau memang dalam keadaan terpaksa dan dibutuhkan, silahkan berdoa dengan bahasa sendiri selama tetap memperhatikan adab dan etika berdoa.

Wallahu a’lam.

images/mapi/mapi-11-2009.gif

Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bagaimana Cara Berdoa ketika Sujud?

Menjelang tidur, Rasulullah saw. berserah diri kepada Allah dari segala kejahatan dan kejadian yang akan menimpanya saat tidur. Kita dianjurkan melakukan seperti apa yang dicontohkan Rasulullah saw. tersebut.

Kata Bara bin ‘Azib r.a., Nabi saw. pernah bersabda kepadaku: “Kapanpun engkau hendak tidur, berwudhulah terlebih dahulu sebagaimana engkau hendak mengerjakan shalat, berbaringlah dengan menghadap ke arah kanan dan berdoalah: “Allahumma aslamtu wajhii ilaika, wa fawwadhtu amrii ilaika, wa alja’tu dzahrii ilaika raghbatan wa rahbatan ilakika. Laa malja’a wa laa manjaa minka illaa ilaika. Allahumma aamantu bikataabikal-ladzii anzalta wa Nabiyyikal-ladzii arsalta”.

(Ya Allah! Aku berserah diri kepada-Mu, mempercayakan seluruh urusan kepada-Mu, aku bergantung kepada-Mu untuk memperoleh berkah-Mu dengan harapan dan ketakutanku kepada-Mu. Tak ada tempat untuk melarikan diri dari–Mu, tak ada tempat untuk perlindungan dan keamanan selain-Mu. Ya Allah aku percaya pada kitab-Mu [Al-Qur’an] yang Engkau turunkan dan aku percaya pada Nabi-Mu [Muhammad saw.] yang Engkau utus).

Maka apabila malam itu engkau mati, kau akan mati dalam keimanan kepada Islam. Biarkanlah kata-kata itu menjadi kata-katamu yang terakhir.” (H.R. Bukhari)

Kesimpulannya, apabila kita mau tidur disunahkan berwudu terlebih dulu, lalu tidurlah dengan berbaring ke bagian kanan, kemudian berdo’a bismika allahumma ahya wa amut atau berdo’a seperti disebutkan dalam riwayat di atas. Wallahu A’lam.

Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *