QS.Asy-Syura ayat 83 : “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah (agar aku menjadi orang yang bijaksana) dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shaleh”.
رَبِّ هَبْ لِي حُكْماً وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Orang bilang, stres menghadapi hari pernikahan berikut mempersiapkan acara walimah dan segala perniknya, jauh lebih hebat dari stres ketika kita menjawab pertanyaan dosen saat presentasi Tugas Akhir atau Skripsi. Apa benar? Sepertinya, hal tersebut benar adanya. Mengingat, saat ini penulis menghadapi sendiri situasi itu. Beruntung, penulis memiliki keluarga dan teman yang siap membantu sehingga stres pranikah tersebut tidak terlalu berat terasa.
Bagi Anda yang tengah dalam situasi yang sama, berikut ini beberapa tips yang penulis bagi agar persiapan hari pernikahan berjalan baik dan lancar sesuai harapan.
Konsep & Budget
Langkah pertama yang dilakukan setelah menetapkan tanggal pernikahan adalah konsep yang diinginkan. Di sinilah mulai ditentukan konsep akad dan walimah yang dikehendaki. Salah satunya, apakah Anda akan mengundang banyak tamu ataukah sederhana saja dengan hanya sedikit tamu. Tentu saja, besarnya biaya akan sangat bergantung pada konsep tersebut. Selain itu, hal lain yang akan mempengaruhi biaya adalah jika Anda menyewa jasa perencana pernikahan (wedding organizer).
Dengan jasa mereka, Anda tinggal mengungkapkan konsep yang dikehendaki dan semua akan ditangani sampai selesai. Tentu saja, akan ada tambahan biaya. Beda lagi jika Anda menangani semuanya sendiri. Biaya pasti akan bisa ditekan. Akan tetapi, risikonya Anda akan lebih repot. Salah satunya, Anda harus mensurvei sendiri vendor yang akan diajak bekerja sama, misalnya penata rias, dekorasi, atau katering.
Sebagai orang timur, kita kadang merasa risi dan tidak enak saat harus membahas masalah uang, terlebih dengan calon pendamping hidup. Namun, ada baiknya Anda mengesampingkan dahulu rasa risi itu. Keterbukaan mengenai masalah biaya dengan pasangan mutlak dilakukan. Jangan sungkan untuk menanyakan berapa biaya yang akan diberikan sebagai kontribusi walimah yang akan dilaksanakan. Sehingga, Anda bisa mengkalkulasikan dan menyesuaikan acara dengan biaya yang tersedia. Toh, ini juga merupakan acaranya juga.
Komunikasi
Ingat, pernikahan Anda bukan hanya milik Anda dan pasangan. Di sana, ada pula kepentingan dari orangtua dan juga keluarga besar. Janganlah menjadi egois dan menutup diri dari masukan mereka. Pertimbangkan pendapat saudara dan orangtua. Jangan memutuskan semua sendiri.
Jadikan pernikahan sebagai ajang mendekatkan diri antara Anda dan keluarga. Jangan merasa tidak enak merepotkan mereka. Mintalah kesediaan mereka. Mereka pasti akan senang dilibatkan dalam mempersiapkan momen penting ini.
Hal yang tidak kalah penting, jalinlah hubungan yang baik dengan pasangan dan calon mertua. Ajak juga mereka untuk terlibat, terlebih pasangan Anda. Jangan sampai dia hanya menjadi pihak yang menerima semua ide, tanpa memberi saran. Untuk calon mertua, lihat bagaimana sikapnya saat Anda membuat perencanaan. Kalau mereka memang antusias, tentu Anda harus ikut melibatkan mereka. Namun, kalau calon mertua bersikap memilih menyerahkan semuanya, libatkan mereka untuk urusan yang penting saja.
Bentuk Kepanitiaan
Ini perlu, bahkan wajib dilakukan saat Anda tidak menggunakan jasa perencana pernikahan. Banyak hal yang harus diselesaikan sehingga tidak mungkin akan bisa ditangani sendiri. Anda pasti akan membutuhkan orang lain yang membantu. Seperti yang sudah disinggung pada bahasan sebelumnya, keuntungan menyiapkan sendiri pernikahan tanpa jasa perencana pernikahan salah satunya mendekatkan diri dengan keluarga. Akan tetapi, hal ini pun bukan berarti bebas intrik. Semakin dekat acara pernikahan, biasanya tensi akan meninggi.
Bagilah jauh-jauh hari tugas di antara anggota keluarga dan sahabat Anda yang ingin dilibatkan. Misalnya, ada bagian yang membuat dan menyebarkan undangan, menghubungi vendor, dan yang lainnya. Ingat, mereka bukan manusia sempurna, tingkatkan toleransi dan tekan ego Anda. Jangan pernah membesar-besarkan masalah. Selain itu, untuk mengantisipasi kesalahan, berikan instruksi secara jelas. Sering-seringlah berkoordinasi agar kesalahan sekecil apa pun bisa segera diantisipasi. Berkomunikasilah dengan baik pada seluruh orang yang terlibat. Tetaplah tenang dan jangan emosional saat ada suatu hal yang ternyata tidak berjalan sesuai rencana.
Tulislah Semua dalam Agenda
Siapkan buku agenda atau buku catatan lainnya. Tuliskan semua detail, mulai dari jumlah uang yang diterima maupun yang sudah terpakai, apa saja yang perlu dipesan, dan detail-detail lainnya. Hal ini untuk mengantisipasi Anda lupa karena mulai sibuk dengan urusan yang lain.
Untuk hal-hal yang sudah beres, checklist bagian tersebut, sehingga Anda tidak terlalu pusing karena melihat ada begitu banyak urusan yang harus diselesaikan. Sebelum memberi checklist, pastikan hal tersebut memang sudah benar-benar terurus dengan baik.
Mendekatkan Diri kepada Allah
Tentu saja, berdoa bukan hanya dilakukan saat akan menikah. Saat kita akan menghadapi peristiwa penting dalam hidup, apa pun itu, hendaknya kita memperbanyak ibadah agar ketenangan bisa kita dapatkan. Pasrahkan semua kepada Allah. Dekatkan diri sehingga langkah diringankan dan Allah akan membantu kita. Namun, hal penting yang harus dicatat adalah jangan sampai doa yang dipanjatkan hanya berkutat pada lancarnya akad dan walimah yang akan dilaksanakan, tetapi yang lebih penting adalah keberhasilan Anda berdua dalam mengarungi pernikahan, sebuah babak baru dalam hidup.
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ.
“Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengum-pulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.” (HR.At-Tirmidzi 1/316)
Akhirnya, apa pun yang akan kita lakukan, rencana apa pun yang akan dibuat, persiapan yang baik dan matang menjadi kunci keberhasilan. Kepada Anda yang juga tengah mempersiapkan segala keperluan hari pernikahan, penulis ucapkan, “Selamat menikah. Barakallaahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khair. Semoga pernikahan yang akan dilaksanakan mendapatkan berkah. Aamin.” [Dini, dari berbagai sumber]