Sahabat Percikan Iman, setelah kita berturut-turut membahas tentang unsur-unsur keshalehan dan tahapan-tahapan dalam menuju keshalehan. Maka materi terakhir testang mendaki tangga keshalehan berakhir di “Buah dari Keshalehan”.
Sahabatku, setidaknyaAda 4 hal yang dapat di rasakan oleh orang-orang yang telah mendapatkan derajat keshalehan, yaitu:
1. Hidup kita akan BERKAH
Lihat dalam (QS.Al A’raf : 96)
Allah pasti akan bukakan pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa.
Keberkahan adalah kebaikan yang mempunyai nilai plus. Contoh harapan keberkahan yang umum adalah ketika mendoakan kepada pengantin dalam pernikahan. Karena sejatinya pernikahan itu adalah sebuah keberkahan. Karena menghalalkan yang tadinya di haramkan Allah, dan semua yang saling diberikan bernilai ibadah.
Sahabat MPI, ada 3 macam pintu keberkahan :
A. Umur yang berkah
Lihat dalam (QS. Al Ahqaf: 15)
Akhlak mulia ini akan istiqomah, jika pemilik akhlak semakin bertambah usianya maka semakin bertambah pula keshalehannya. Maka barangsiapa yang kualitas keshalehan hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dialah yang di berkahi Allah.
Jika usia kita ingin berkah maka sering-seringlah berdo’a kepada Allah.
Do’a ini terdapat di pertengahan (QS. Al Ahqaf: 15)
Do’a ini sangat penting kita perhatikan, kapanpun kita bisa membacanya.
ۙ رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَا لِدَيَّ وَاَ نْ اَعْمَلَ صَا لِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَ صْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِ نِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
” Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”
(2) Keluarga yang berkah
Keluarga yang berkah adalah keluarga yang di dalamnya banyak didapati kebaikan, keluarga adalah lahan untuk mengaktualisasikan ketaqwaan. Ada keluarga yang di uji dengan kekurangan harta namun dengan kekurangannya itu mereka bersabar dan itu tetap menjadi kebaikan. Inilah yang di sebut keluarga yang berkah.
Benar sekali, yang namanya keluarga berkah itu tidak harus selalu ideal. Ada rumah tangga yang berkah dan ideal seperti keluarga Ibrahim AS dan keluarga Imran. Ada juga keluarga berkah namun tidak ideal seperti diantara keluarga nabi Nuh AS dan keluarga Asiah sebagai istri Fir’aun. Masing-masing menjadi berkah karena di sikapi dengan kesabaran.
Asiah yang dirundung ujian tentang keberadaan suaminya, pernah berdoa kepada Allah untuk memohon agar dia nanti dibangunkan rumah di syurga. Asiah tegar karena ia menjadikan ketidak shalehan Fir’aun menjadikan pintu syurga baginya.
(3) Harta yang berkah
Harta yang berkah adalah harta yang cara mendapatkannya dengan cara yang halal kemudian tidak serta merta dihabiskan sendiri. Tetapi dibersihkan dengan berzakat, berinfaq atau bersedekah bermanfaat dan yang terakhir dapat memberikan kemaslahatan bagi orang lain.
B. Jiwanya akan tentram dan terbimbing.
Yang di maksud tentram disini adalah bukan berarti tidak ada kekhawatiran karena semua manusia punya naluri kuatir dsb. Namun seberat apapun ujian yang di hadapi tidak membuat berputus asa dan bahkan mendapatkan kenikmatan di dalamnya. Lihat di (QS. Al Fath : 4).
Allah yang akan memberikan ketenangan dan ketentraman pada hati orang-orang yang beriman. Maka janganlah, kita menggantungkan ketenangan selain Allah, misal kepada manusia.
Manusia tidak bisa memberikan ketenangan, tapi Allah lah yang bisa memberikan ketenangan, lihat (QS. Al Fath: 4)
Sahabatku, Jika segala sesuatu kita pasrahkan hanya kepada Allah maka hidup kita akan terbimbing (QS. Al An’am:125).
Hidup yang terbimbing. Siapa yang Allah kehendaki untuk di beri hidayah maka hatinya di bukakan untuk menerima hidayah. Hidupnya terbimbing, sedangkan orang yang hatinya tidak terbimbing oleh hidayah Allah. Hatinya akan sempit seperti orang yang naik ke atas semakin tinggi maka akan terasa sesak karena oksigennya terus berkurang. Orang yang hatinya sempit jika diuji dengan kesulitan akan cenderung mudah kalah, berputus asa dan apabila mendapatkan kenikmatan seringnya malah lupa diri.
Jadi jika kita merasa nikmat mendengarkan kajian, merasa nikmat untuk belajar Al Qur’an, merasa nikmat menolong orang lain, merasa nikmat dalam menjauhi kemaksiatan, merasa nikmat tahajud, shaum sunnah dan ibadah lainnya itulah ciri orang-orang yang telah Allah beri hidayah.
C. Akan meraih husnul khatimah.
Sahabat Percikan Iman, suatu saat lambat atau cepat kita pasti akan mati, meninggalkan dunia yang fana ini. Kematian itu pasti adanya, kematian mengandung 3 misterius: misterius sebab, waktu dan tempat. lihat (QS. Luqman: 34)
Maka orang yang paling cerdas bukan ber-IQ luarbisa tinggi, tetapi adalah orang-orang yang senantiasa mengingat kematian dan mempersiapkan bekal untuk pulang bertemu Allah Swt.
Ujungnya ketia akan mati, apakah seperti apa kita tidak tahu kapan, dimana dan penyebabnya. Namun kita bisa berikhtiar dan berdoa agar di saat maut menjemput, kita sedang berada dalam keridhaan-NYA.
Kita berusaha untuk melakukan amalan-amalan shaleh agar di saat meninggal kita berpeluang termasuk yang sedang melakukan amal shaleh didalam keseharian tersebut…Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin. Misalnya ketika kita rajin ke majlis ta’lim maka sebenarnya peluang untuk meninggal di majlis ta’lim itu besar. Bila kita ingin meninggal dalam keadaan husnul khatimah maka ciptakanlah peluang-peluang untuk itu.
Alangkah indahnya jika di saat kita meninggal, ruh kita tersenyum karena malaikat menyambut dengan berkata: “janganlah kamu merasa takut dan bersedih. Bergembiralah dengan memperoleh syurga yang telah telah di janjikan kepadamu.” (QS. Fushshilat: 30). Semua itu akan kita rasakan jika kita menjadi orang yang shaleh
D. Akan berbahagia di syurga.
Mereka yang memasuki syurga, pasti akan bertemu dengan keluarganya, teman-temannya dan siapapun yang dicintai. Dima dulu, selalu berkumpul dalam kebaikan. Lihat (QS. Ar Ra’d: 23-24)
Wallaahu’alam bishshawab.
Resume Kajian Umum MPI Ahad Pagi Online
Ahad, 19 April 2020 brsama Ust.Dr. Aam Amiruddin, M.Si
Di tulis oleh Ika Kartika (@kartikamuslimah)