Sahabat Majlis Percikan Iman, mari kita lanjutkan materi Kajian MPI dalam tema : Cara mendapatkan Karunia Allah. Sahabatku, ada 2 cara lagi yang harus ditempuh, yakni :
4. Hadapi hidup dengan sungguh-sungguh.
Mari hadapi kehidupan dunia yang hanya sebentar ini dengan serius sungguh-sungguh, dengan kesungguh-sungguhan maka kita terhindar dari lalai karenanya (QS.Al-Ankabut:69)
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut : 69)
Benar, ayat tersebut menerangkan tentang jihad. Makna jihad yang terkandung dalam ayat tersebut adalah berjuang di jalan Allah dengan sebenar-benar esungguhan.
Hendaklah kita melakukan ibadah dan amal shalih secara terbaik sesuai dengan kemampuan dan bidang kita masing-masing. Andaikan menjadi seorang guru maka berjuanglah dengan sungguh-sungguh untuk menjadi seorang guru yang baik (amanah dan professional) atau bila menjadi seorang mahasiswa maka jadilah mahasiswa yang belajar dengan penuh kesungguhan. Dan jika kita sebagai orangtua maka jadilah seorang ayah atau ibu yang baik bagi anak-anak, tak hanya menyelamatkan diri didunia dan akherat secara sendiri tetapi bersama-sama dalam satu keluarga.
Intinya, apapun profesi kita didunia ini hendaklah kita sungguh-sungguh dalam menjalaninya sesuai dengan aturan agama dan maksimal dalam menunaikannya. Pada prinsipnya, kita semua sedang berjihad maka jika iman kita kokoh maka akan otomatis berjihad secara sungguh-sungguh sehingga Allah memenuhi janjinya dengan membukakan jalan-jalan kemudahan dalam kehidupan.
5. Sabar dalam menghadapi kehidupan.
Kata sabar dan derivasinya ini disebut sebanyak 123 kali dalam Al Qur’an, ini menunjukkan begitu pentingnya sifat sabar untuk membuktikan dan menjaga sebuah keimanan.
Seperti yang tertulis dalam (QS. Ar ra’du : 23-24)
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
(sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Ayat ini menceritakan tentang para ahli surga, untuk bisa masuk ke dalam surga kita harus mempumyai keimanan yang kokoh. Dan untuk mencapai keimanan yang kokoh ini diperlukan perjuangan dengan penuh kesabaran.
Mereka para ahli surga ini berkumpul dengan nenek moyang mereka, pasangannya, keluarga serta anak cucunya. Kemudian mereka di sambut oleh para malaikat-malaikat di pintu surga seraya menyambut mereka dengan mengucapkan salam sejahtera karena buah kesabaran yang telah dilaluinya. Dengan kesabaran pasti membuat iman kita kokoh.
Contoh mudah yang sering kita alami setiap ahad adalah saat akan menghadiri majlis ta’lim, banyak atau ada saja rintangan-rintangan yang harus di jalani karena jarak dan waktu demi hadir dan menyimak materi atau ilmu yang di sampaikan, semua itu memang butuh kesabaran.
Maka orang yang sabar itu adalah orang yang mendapatkan hidayah dan ampunan. (QS. Al Baqarah: 155-157).
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Mereka diuji dengan berbagai macam ujian, namun berhasil dilalui dengan penuh kesabaran dan semua itu hanya karena Allah bukan karena manusia. Allah menyebut mereka sebagai golongan yang mendapat hidayah dan ampunan.
Wallahu’alam bishshawab.
Untuk ahad depan In Syaa Allah MPI akan di laksanakan di mesjid Al Multazam Ciganitri tentunya dengan tema yang baru.
Resensi kajian MPI Ahad pagi, 07 April 2019
Ust.Dr. Aam Amiruddin, M.Si di Masjid Trans Studio Bandung
Di tulis oleh Ika Kartika (@kartika_muslimah)
___________________