Dikisahkan dalam Al-Qur’an, Allah melarang Adam dan Hawa untuk mendekati sebuah pohon saat keduanya masih di surga. Sebuah larangan dari rimbunan nikmat surga yang tidak ada bandingannya di bumi.Iblis yang telah bersumpah akan menyesatkan manusia dari jalan Allah, menggoda Adam dan Hawa. Keduanya lalu jatuh dalam bisikan Iblis dan melanggar larangan Allah.
Saat mereka menyadari telah melakukan perbuatan yang dilarang Allah, keduanya berdoa kepada Allah sambil mengakui kesalahan.
Begini doa taubat mereka seperti yang tertulis dalam Surat Al A’raf ayat 23:
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn
Artinya: Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Doa Adam kepada Allah ini juga bisa kita praktikkan sehari-hari saat menyadari telah melakukan perbuatan yang dilarang Allah. Jika mengucapkan doa ini dengan sungguh-sungguh, semoga Allah mengampuni dosa kita.
Menurut Tafsir Al-Wajiz oleh Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, dalam Surat Al-A’raf ayat 23 ini Allah mengampuni Adam dan Hawa setelah mengakui dosa-dosanya.
“Maka Allah pun mengampuni keduanya. Adam telah bersalah kepada Rabbnya maka dia tersesat. Kemudian Rabbnya memilihnya dan menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Adapun iblis, maka ia tidak mau berhenti dari kesewenang-wenangannya dan tidak mau meninggalkan kemaksiatannya.”
“Barangsiapa yang meniru Adam dengan mengakui dosa dan memohon ampunan, menyesal, dan meninggalkan dosa jika dia melakukannya, maka Rabbnya akan memilihnya dan memberinya petunjuk. Barangsiapa yang meniru iblis jika dia melakukan dosa dimana dia semakin menambah kemaksiatan, maka dia hanya menjauhkan dirinya dari Allah.”