Percikan Iman – Dari berbagai lokasi di Indonesia, Duta Peradaban saling bertemu di Masjid Peradaban Percikan Iman. Mereka datang bukan sekadar ingin jalan-jalan, namun berbekal semangat satu tujuan menebar kemashlahatan, menjadi agen Rahmatan lil ‘Alaamin.
Pada Sabtu-Ahad (24-25 September 2022), berkumpul sekitar 70-an orang yang berasal dari 23 wilayah. Mulai yang berasal dari Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, CImahi, dan KBB), Cianjur, Ciamis, Garut, Tegal, bahkan dari Aceh dan Bali.
Pada Acara silaturahmi Duta Peradaban Seluruh Indonesia tersebut para duta mendapatkan berbagai bekalan. Mulai dari recharge ruhiyah, merajut ukhuwah dalam berbagai agenda kebersamaan, dan tentunya mendapatkan motivasi serta arahan dari gurunda Ustadz Aam Amirudin.
Pada kesempatan ini juga, Ustadz Ihsan selaku sekretaris Yayasan Percikan Iman menyampaikan harapannya pada para duta. Agar hendaknya, para duta dapat menebarkan seraya merawat benih-benih kemashalahatan di daerahnya masing-masing.
Dalam naungan Yayasan Percikan Iman, bersama-sama membina massa/generasi yang memiliki karakter
- Beramal terbaik (Ahsanul’ Amala); Q.S. Al-Mulk ayat 2) ,
- Solid (Shoffan Shoffa); Q.S. Ash-Shaf ayat 4) ,
- Moderat (Ummatan Wasathon); Q.S. Al-Baqarah ayat),
- Umat terbaik (Khairu Ummah); Q.S. Ali-’Imron ayat 110) ,
- Rahmat bagi sekalian alam (Rahmatan Lil ‘Alamin); Q.S. Al-Anbiya ayat 107).
Penetapan misi tersebut berlandaskan realita kehidupan umat Islam, justru terpisah dari ajjaran dien-nya. Fenomena tersebut, lazim kita dengar sebagai “krisis identitas”. Seorang muslim, tapi tidak shalat. Muslim, tapi tapi senang mabuk-mabuk-an. Yang paling parah, Muslim tapi malah curigaan terhadap Muslim.
Untuk itu, para Duta Peradaban juga dibekali oleh berbagai pengantar terkait keterampilan-keterampilan yang mereka perlukan di lapangan. Mulai dari membuka cakrawala berupa potensi ranah digital sebagai sarana menyampaikan nilai dan juga sebagai sarana fundraising.
Selain itu, para duta juga mendapatkan pengantar kemampuan dokumentasi. Untuk hal ini, tim media dakwah Percikan Iman, pimpinan Kang Yusril yang berperan.
Ke depannya sahabat Percikan Iman dapat bergabung menjadi Duta Peradaban. Tentunya untuk menyebarkan nilai-nilai kemashlahatan di daerahnya masing-masing di bawah naungan Yayasan Percikan Iman, pimpinan guru kita, Ustadz Aam Amirudin.
Pada akhirnya, semua yang kita kerjakan akan menjadi bekal ketika meninggal. Untuk itu, guru kita berpesan, “Beramal-lah dengan amal terbiak sehingga dapat menjadi kenangan terbaik ketika kita meniggal bagi mereka yang masih hidup.” Kenangan itu kemudian mewujud dalam do’a-doa dan kesaksian baik atas diri kita hingga tiba hari perhitungan.
Sahabat, nantikan berbagai kegiatan dan program kami. Siapa tahu, sahabat tertarik untuk juga berkontribusi dalam menebar kemashlahatan lebih luas lagi.