Percikan Iman – Ada yang menarik bagi penulis di I’tikaf Perdana Masjid Percikan Iman, yakni hadirnya jama’ah muda di antara jama’ah yang rata-rata sudah ada di taraf keluarga senior atau bahkan berusia senja. Uniknya, salah satu dari jama’ah muda tersebut ialah seorang content creator gaming.
“Saya suka bikin konten gaming,” kata Faizal saat penulis ajak berbincang di sela waktu berbuka shaum, di teras Masjid Percikan Iman, Jum’at (23/4). “Biasanya saya main gim Valorant.”
Dari perbicanangan juga terungkap jika anak muda yang baru lulus SMA ini I’tikaf bukan karena suruhan orang tuanya, melainkan kesadaran dari dalam diri sendiri. Latar belakangnya karena kedua orang tua Faizal mengenalkan ceramah-ceramah Ustaadz Aam sejak kecil.
“Iya, saya sejak lama suka mendengarkan cerama Ustadz Aam, ceramahnya lucu. Dalam banyak kesempatan, saya sering memperdengarkan ceramah Ustadz Aam padahal saya sedang tertidur,” terang Faizal. “Tak jarang, orang tua saya heran karena mendengar suara tawa saya, padahal saya sedang tidur.”
Saat tiba, dia datang bersama keluarganya; bersama kedua orang tuanya dan adiknya. Penulis sempat mengira jika Faizal (18) datang mengikuti orang tuanya. Ternyata, setelah Faizal registrasi keluarga Faizal pulang.
Dari situ, penulis tertarik untuk sedikit berbincang dengan Faizal. Penulis penasaran apa yang menjadi motivasi baginya sehingga mau hadri I’tikaf, sementara peserta yang hadir mayoritas terdiri dari keluarga senior dan bahkan berusia senja.
Sepemantauan penulis, Faizal mengikuti rangkaian I’tikaf dengan baik, mulai dari mendengarkan materi hingga shalat tarawih pada pukul 02.00 dini hari.
Masya Allah, sementara sebagian orang sedang sibuk berburu pakaian baru, Faizal memilih untuk memburu yang telah tentu, ialah sajian “ternikmat” di 10 hari terakhir. Ialah ketika kita dapat menikmati berlelah-lelah membaca Al-Qur’an, menghidupkan malam dengan tahajud, dan memburu lailatul qadr.
Faizal yang seorang gamer yang kata sebagian orang “menghabiskan waktu” untuk yang tidak berguna, dia justru dapat memenangkan diri sendiri dalam menaklukkan hawa nafsu dan memilih bergiat dalam ibadah.
Bagaimana dengan kita?