Fenomena Caleg Stres

Pemilu legislatif 2009 yang baru saja kita lalui, ternyata banyak menyisakan banyak peristiwa. Pengumuman resmi siapa yang akan memenangi Pemilu Legislatif 2009 serta siapa saja yang akan menduduki kursi DPR RI, DPD, DPRD Tingkat I dan II belum diumumkan, tetapi berbagai berita tentang tingkah laku sebagian caleg di negeri ini sangat menyedihkan.

Beberapa parpol dan para caleg yang mengantongi suara banyak mungkin merasa puas, bahagia, dan bersorak sorai, bahkan berpesta, tapi para caleg yang minim perolehan suaranya dan tidak sesuai harapan banyak yang kecewa, bahkan menjadi stress, depresi, hingga ada yang bunuh diri.

Melihat fenomena kejiwaan tersebut, timbul suatu pertanyaan: apa yang menyebabkan keadaan seseorang menjadi sedih, stres, gelisah, kecewa, ataupun bahagia karena suatu peristiwa dalam kehidupan?

Seharusnya, sejak awal para caleg sudah mempersiapkan diri, khususnya mental dan spiritual untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Kalah atau menang disikapi dengan bijaksana, tidak terlalu bahagia, karena hal itu merupakan amanat yang sangat berat dan tidak bersedih hati bahkan frustasi hingga bunuh diri karena kalah dalam pemilihan.

Kegagalan caleg melenggang menduduki gedung legislatif, tentu bisa kita mengerti dan maklumi. Persoalannya adalah bagaimana mereka bisa keluar dari permasalahan yang terus mendera itu. Kalaulah tujuan utama semula mereka menjadi caleg tulus untuk ibadah, pengabdian kepada rakyat, ingin memperjuangkan hati nurani rakyat, tidak terpilih pun tidak apa-apa. Karena legislatif hanya merupakan alat, banyak alat yang lain dan dapat dijadikan media pengabdian.

Kita mengenal sebutan Al-Akhfiya’, mereka adalah orang-orang yang memahami benar bahwa beramal sekecil apapun semata-mata demi keridhaan Allah. Mereka tidak pintar bertingkah untuk mencari simpati manusia. Mereka tidak akan pernah berlagak khusyu dan zuhud di hadapan manusia, lalu kehilangan saat berhadapan dengan Allah. Mereka adalah muslim sejati. Bandingkan dengan janji-janji caleg yang pernah bertebaran diseluruh penjuru jalan. Benarkah mereka Al-Akhfiya’?
Sangat luar biasa sekali janjinya itu. Sebaliknya, apabila niatnya sudah melenceng dari tujuan utama melalui legislatif, wajar tingkat stressnya demikian tinggi. Bukankah ibadah itu juga ditentukan bagaimana niatnya?

Dalam konteks Pemilu Legislatif 2009 ini pun semuanya diniatkan untuk kebaikan, memilih dan menjadi pemimpin yang shiddiq, tabligh, amanah, dan fathonah, bukan perlombaan mencari jabatan.

Menyedihkan bila mendengar caleg ada yang meninggal karena serangan jantung, mengambil kembali karpet yang diberikan kepada majelis taklim, menutup jalan umum, mengusir mereka yang tinggal di atas tanahnya, mencabut tiang listrik yang pernah disumbangkan, mengambil kembali alat-alat band, meminta kembali semen yang pernah disumbangkan, menggantung diri, gila, terus tertawa, ke kantor DPRD dengan celana pendek, dan sederet perilaku aneh lainnya. Tidak menjadi legislatif saja sudah berperilaku demikian, bagaimana kalau mereka menjadi legislatif?

Pemerintah sebagai salah satu pihak penyelenggara pemilu 2009, harus segera membentuk lembaga penyembuhan trauma (trauma healing) bagi caleg stres. Khususnya bagi caleg perempuan, stres semakin berdampak karena tekanan sosial dari masyarakat kepadanya lebih besar. Negara juga perlu memfasilitasi dibentuknya lembaga trauma healing bagi mereka yang menderita depresi karena gagal dalam pemilu 2009.

Mudah-mudahan kejadian Pemilu Legislatif 2009 ini, yang diwarnai kepiluan dengan banyaknya eks caleg yang stres dan bermental tidak sehat, tidak terulangi pada pemilihan presiden yang akan datang. Dan kita dapat memilih dan mempersiapkan pemimpin masa depan yang beriman, bertakwa, tangguh menghadapi masalah, kreatif, bermanfaat, dan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Itulah pemimpin yang bermental sehat. InsyaAllah…

Penulis : teh Emilia

Sumber :
– Pikiran Rakyat
– Tribun Jabar
– Republika online: www.republika.co.id

Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *