Pertemanan adalah kebutuhan sosial bagi tiap individu, sehingga orang sukses dalam berteman bisa dibilang sebagai orang sukses pula secara sosial. Namun, bagaimana agar kesuksesan horizontal itu juga menjadi kejayaan vertikal, di mana sebuah pertemanan bisa mengantarkan seseorang kepada Ilahi.
Bila di masa tabiin, Abu Muslim al-Khaulani pernah kecele dengan keriuhan banyak orang yang tampaknya bisa menjadi teman sejati, tetapi kehadiran mereka itu seperti fatamorgana, sebagaimana digambarkan dalam narasi di atas,
Pada era seperti sekarang ini kita dituntut untuk lebih jeli dalam memilih teman dan komunitas sosial yang layak dijadikan wahana sosialisasi dan aktualisasi diri kita. Sedemikian besarnya peran, seorang teman juga menjadi salah satu parameter baik dan buruknya seseorang.
Nabi bersabda, ''Seseorang itu bergantung pada agama kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati-hati memilih kawan pendamping.'' (HR Ahmad)
Ketika dunia makin tidak berjarak dan hampir tanpa sekat, orang begitu mudah untuk berbaur satu sama lain, bahkan dalam tataran global, dengan segala motivasi yang menggerakkannya.
Mereka berpotensi menjadi teman sejati yang bisa mendongkrak kesalehan kita, menghaluskan nurani kita, dan meningkatkan spiritualitas kita.
Namun, mereka juga bisa menjadi perangkap, pembawa kita ke kubang kenistaan.
Jadi sahabat sekalian jadilah teman dan kawan yang mengajak dalam kebaikan bagi siapa saja.
Tag sahabat kalian
Semoga bermanfaat.
#percikaniman
#sahabat #jumatberkah #kajian #motivasi #quotes #islamquotes #friendship #teman #bandung #islampost #dakwahtauhid #syiarislam #temanhijrah #temanhidup #sahabatsurga