Hakekat yang Hilang

Seorang wanita kalau sudah baligh wajib menutup auratnya. Menutup aurat sama wajibnya dengan shalat, puasa, zakat, dan rukun Islam lainnya.

Keterangan tentang wajibnya hal tersebut tertera dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 59 dan An-Nur ayat 31.

يَأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ ِلأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَبِهِنَّ ذَالِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَيُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ( الأحزاب : 59 )

“Hai Nabi, katakan kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab 33:59).



Jilbab adalah sejenis baju yang dapat menutup seluruh tubuh wanita.
] وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلاَيُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ إِلاَّ مَاظَهَرَ مِنْهَا، وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوْبِهِنَّ ( النور :] )

“Katakan kepada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak dari padanya. Dan hendaklah menutupkan kain kerudung ke dadanya. . .” (QS. An-Nur 23: 31). Menurut Ibnu Abbas, yang dimaksud perhiasan yang biasa tampak pada ayat ini adalah muka dan tangan.

Hal ini dikuatkan pula dengan sabda Rasulullah saw.,

يَااَسْمَاءُ اِنَّ الْمَرْأَةَ أِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيْضُ لَمْ يَصْلُحْ اَنْ يُرَى مِنْهَا اِلاَّ هَذَا وَهَذَا وَاَشَارَ اِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ ( رواه ابوداود )

“Ya Asma’! Sesungguhnya seorang wanita apabila telah baligh, tidak boleh terlihat dari (anggota badannya), melainkan ini dan ini, sambil mengisyaratkan kepada muka dan dua tangannya sampai pergelangan.” (HR.Abu Daud) Berdasarkan keterangan di diatas, yang boleh tampak dari tubuh wanita adalah muka dan tangan. Pada saat berihram, baik haji ataupun umroh, salah satu yang tidak boleh dilakukan wanita adalah menutup wajah (pakai cadar).

Apabila ada di antara saudara kita yang pakai cadar, saya sangat menghargainya. Mungkin itu suatu usaha ihtiyath (hati-hati). Saya kurang sependapat kalau disebut ekstrim (berlebih-lebihan dalam beragama) atau bid’ah (tidak mengikuti sunnah Rasul) atau stigma-stigma lainnya yang bersifat menyudutkan. Kesimpulannya, seluruh tubuh wanita itu aurat kecuali wajah dan tangan. Memakai cadar bukan perbuatan ekstrim atau bid’ah, tapi ihtiyath (hati-hati). Kita patut menghargainya.
Wallahu A’lam
Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hakekat yang Hilang

Dahulu, rahim ibu hanya dinggap sebagi ruang tunggu bagi janin hingga waktunya ia dilahirkan. Kini, rahim disadari bisa menjadi sebuah ruang kelas untuk menstimulus kecerdasan janin.

Verny T & Kelly J menuangkan penelitiannya dalam buku berjudul Secret Life of The Unborn Child. Kedua peneliti ini mengemukakan, bahwa pada usia tertentu, janin sudah dapat membedakan mana situasi atau kondisi yang menyenangkan dirinya, dan mana yang membuatnya tidak nyaman.

Janin akan memberikan reaksi melalui gerakan-gerakan. Mereka juga menemukan, kondisi stres yang berlangsung lama pada ibu hamil akan mempengaruhi janin melalui pengeluaran hormon yang masuk dalam peredaran darah.

Tubuh seseorang akan memproduksi hormon yang bernama kortisol secara berlebihan dalam keadaan stres. Yang berakibat tekanan darah menjadi tinggi, dada terasa sesak, dan emosi yang tidak stabil. Pada ibu hamil, hormon kortisol akan sampai ke plasenta dan akhirnya sampai ke janin melalui pembuluh darah. Akibatnya, janin pun menjadi stres. Bila selama hamil seorang ibu banyak mengeluarkan hormon kortisol, hal ini dapat membawa pengaruh kurang baik tidak saja pada dirinya, tetapi juga pada janinnya, bahkan hingga si anak dewasa.

Hormon berlebih yang dihasilkan dalam waktu lama dan terus-menerus membuat hormon tersebut terakumulasi dalam sistem tubuh janin. Akibatnya, janin terkondisi dengan keadaan hormon berkadar tinggi dalam tubuhnya. Bila suatu saat dia dihadapkan pada kondisi yang dapat menjadi pemicu meningkatnya produksi hormon kortisol dalam tubuhnya, ia akan menjadi lebih mudah berada dalam kondisi stres atau menderita penyakit yang sama seperti yang dialami ibunya dahulu ketika mengandungnya.

Nah, agar hormon kortisol tidak diproduksi secara berlebih, ibu hamil harus mampu menjaga ketenangan batinnya. Di sinilah pentingnya dzikir, do’a, dan kedekatan dengan Allah swt. karena dengan cara ini kita bisa menjadi lebih tenang

, اَلَّذِيْنَ آمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللهِ أَلاَبِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ ( الرعد : 28)

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS. Arra’du 13:28)

Sekarang dikembangkan metode pendidikan pada janin yang dilakukan dengan memberikan stimulasi (rangsang) pada sel-sel otak janin. Caranya dengan memperdengarkan bacaan Al Quran, nasyid, ceramah, dan lain-lain.

Menurut para ahli, organ-organ tubuh janin selesai terbentuk pada usia 5 (lima) bulan dalam kandungan. Setelah masa itu, terjadi proses perkembangan atau pematangan dari seluruh sel-sel organ yang telah terbentuk. Dan stimulasi pada janin paling tepat lewat suara. Karena sekitar usia 24 minggu (6 bulan) kehamilan, organ telinga janin sudah terbentuk dan berfungsi secara sempurna.



Bersamaan dengan itu, di usia ini otak janin pun sudah mampu menerjemahkan rangsang suara. Jadi, memang benar kalau ibu hamil sering memperdengarkan bacaan Al Quran, bisa merangsang sel-sel otak janin sebelum lahir. Tapi bukan berarti janin akan lebih cerdas dengan kapasitas dan volume otak yang lebih besar, karena bagaimanapun volume otak sudah ditentukan oleh gen masing-masing. Minimal, sel-sel otak sudah diberi stimulasi (rangsang) sedini mungkin hingga ia dapat bekerja lebih optimal.

Kesimpulannya, ibu hamil sebaiknya banyak mendekatkan diri kepada-Nya agar jiwanya lebih tenang dan hindari stres karena akan merugikan janin. Memperdengarkan bacaan Al Quran tidak membuat volume otak menjadi lebih besar, tapi bisa merangsang sel-sel otak bekerja lebih optimal, sehingga diharapkan bisa mencerdaskan anak.

Wallahu A’lam.
Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hakekat yang Hilang

Tarawih adalah shalat yang dilakukan pada malam hari di bulan Ramadhan. Pelaksanaannya setelah shalat Isya. Hukum Shalat Tarawih adalah Sunnah. Pada kurun 1970-an, masih banyak masyarakat yang melaksanakan shalat Tarawih dengan 23 rekaat, namun saat ini pada umumnya masyarakat melaksanakan shalat Tarawih 11 rekaat. Mana yang benar ?

Mari kita perhatikan dalil berikut ini. Aisyah pernah berkata, “Tidak pernah Rasululloh SAW mengerjakan di bulan Ramadhan dan diluar bulan Ramadhan lebih dari 11 Rekaat, yaitu beliau shalat 4 rekaat, jangan engkau tanya bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat 4 rekaat, jangan engkau tanya bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat 3 rekaat.” (HR.Bukhari & Muslim)

Dalam keterangan diatas, pelaksanaan Tarawih adalah 11 rekaat. Tidak ada satupun dalil sahih yang menyebutkan pelaksanaan shalat Tarawih 23 rekaat. Selain itu, jika kita telaah secara logika dan kita rasakan, shalat Tarawih 11 rekaat lebih nikmat dan tidak tergesa-gesa, dibandingkan dengan melaksanakan shalat Tarawih 23 rekaat.

Wallahu A’lam.
Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *