Ustadz, sekarang banyak perusahaan yang mengiming-imingi hadiah berangkat haji.
Bolehkah kita melaksanakan haji dari hadiah?
Jawaban :
Sepengetahuan saya, Allah swt. menetapkan wajib haji hanya untuk orang yang memiliki istitha’ah (kemampuan untuk melaksanakannya).
“…Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam.” (Q.S. Ali Imran 3: 97).
Kemampuan perjalanan ke Baitullah meliputi kemampuan harta, fisik, dan ilmu. Kemampuan harta tidak selamanya harus didapatkan dengan keringat sendiri, tapi bisa juga hadiah dari orang lain. Kesimpulannya, kita boleh berangkat haji dari hadiah karena itu merupakan bentuk kemampuan. Wallahu A’lam.
Asalamualaikum.islam mengajarkan agar kita bertaubat.dan menjalankan perintah allah swt.di mana kami sudah melakukan nya.dan ingin sekali dekat dengan allah .setiap sholat tangan kami mengangkat.memanjat kan doa agar mendapatkan jalan keluar dari masalah kami.apakah dosa kami terlalu besar.?..apakah allah tidak mau memaafkan kami.apakah keputusasaan ini datang sekarang???kami sekeluarga benar benar bingung dan putus asa.air mata mengalir bila ingat anak anak dan istri.
Assalamualaikum
Saya seorang anak 5 bersaudara yang semua sudah berkeluarga dan ibu kami masih hidup sementara tinggal bersama saya sebagai anak ke 5 /terakhir
pertanyaan saya apakah saya durhaka apabila saya menuntut ke 4 kakak saya untuk sama2 merawat ibu saya dengan cara bergantian 1 bulan untuk tinggal di rumah anak2 nya agar semua anaknya bisa merawat ibu saya .
Selama ini ada kecemburuan dari istri saya bahwa ada 5 anak tapi kenapa dibebankan ke saya sedangkan yang lain nya tidak pernah merawat ibu saya
mohon bisa di berikan pemahaman kepada saya mengenai adab merawat orang tua secara bersama2 dengan saudara yang lain.