Percikan Iman – Hidup di dunia bahagia, menikmati perjuangannya, kemudian di akhir hidup mati dalam keadaan syahid. Di dunia bahagia, di akhirat Anda masuk surga tanpa hisab. Siapa yang tidak mengidamkan perjalanan hidup seperti itu.
Sebetulnya, apa itu “Mati Syahid?” dan apa saja keutamaannya?
Syahid berasal dari akar kata “syahida” yang berart hadir serta menyaksikan, baik dengan mata lahir atau batin. Dalam konteks bahasan kali ini, lebih pas ketika kita menelisik ciri-ciri mereka yang syahid berdasarkan perndapat Ar-Raghib Al-Ashfahani. Menurutnya, orang yang mati syahid itu ialah mereka yang ketika sakaratul maut:
- Menyaksikan malaikat turun dan mengatakan pada mereka “Janganlah kamu merasa takut dan bersedih. Bergembiralah dengan memperoleh surga yang dijanjikan kepadamu. Sebagaimana firman Allah S.W.T. dalam Fushilat ayat 30;
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
Sesungguhnya, orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian meneguhkan pendirian mereka, maka para malaikat akan turun kepada mereka seraya berkata, “Janganlah kamu merasa takut dan bersedih. Bergembiralah dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
- Menyaksikan berbagai macam nikmat akhirat yang Allah S.W.T. janjikan pada mereka. Sebagaimana firman Allah S.W.T. dalam surat Al-Hadid ayat 19:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصِّدِّيْقُوْنَ ۖوَالشُّهَدَاۤءُ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ لَهُمْ اَجْرُهُمْ وَنُوْرُهُمْۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ ࣖ
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya adalah para pencinta kebenaran dan sebagai syuhada di sisi Tuhan mereka. Mereka berhak mendapat pahala dan cahaya. Tetapi, orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah para penghuni neraka.
- Menyaksikan ruh mereka tetap hidup dan berada di sisi Allah S.W.T. Sebagaimana firman Allah S.W.T. dalam surat Ali ‘Imran ayat 169:
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ
Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan dianugerahi rezeki,
Ada enam keutamaan bagi mereka mati dalam keadaan syahid. Utamanya, mereka yang Allah S.W.T. jemput dalam keadaan syahid, tidak ada yang menghalanginya masuk syurga, kecuali hutang.
Kabar keutamaan bagi mereka yang syahid terangkum dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah dalam sunan-nya no. 2796 dengan sanad shahih.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ الْيَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ (رواه الترمذي وابن ماجه)
“Rasulullah Saw bersabda: Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan; dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Melihat keuatamaan tersebut, siapa yang tidak tergiur dengan keuatamaan tersebut? Membayangkan hisab sebelum masuk syurga barang sehari saja, tak mungkin rasanya kita kuat. Dengan mati syahid, artinya kita mendapatkan tiket tol masuk surga tanpa hisab.
Syaratnya hanya satu, tidak meninggalkan hutang.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ (رواه مسلم)
Dari Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali hutang” (HR. Muslim).