Malam Pertama ….

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ
(QS.50:19)Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.

Satu hal sebagai bahan renungan kita…tuk merenungkan INDAHNYA MALAM PETAMA, tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata dan juga bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa. Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut. Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara.

Hari itu, mempelai sangat dimanjakan, MANDIpun… harus dimandikan.. seluruh badan kita terbuka…tak ada sehelai benangpun menutupinya.. Tak ada sedikitpun RASA MALU…, seluruh badan digosok dan dibersihkan. Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan. Bahkan lubang ? (maaf) LUBANG ITUpun ditutupi kapas putih… Itulah sosok kita.. Itulah jasad kita waktu itu setelah dimandikan. Kitapun dipakaikan GAUN CANTIK berwarna putih. Kain itu… jarang orang memakainya.. Karena bermerk sangat terkenal bernama “Kafan”, wewangian ditaburkan ke baju kita.. Bagian kepala, badan dan kaki diikatkan.

http://muhtarsuhaili.files.wordpress.com/2007/03/mati.jpg

Tataplah.. tataplah .. itulah wajah kita, “KERANDA PELAMINAN”…langsung disiapkan. Pengantin bersanding sendirian…Mempelai DI ARAK keliling kampung ditandu oleh tetangga maupun sanak famili menuju “ISTANA KEABADIAN” sebagai simbol asal usul kita yang diiringi langkah gontai seluruh keluarga serta rasa haru para handai taulan. Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus “AKAD NIKAH”nya bacaan talkin… berWALIkan liang lahat… Saksi-saksinya nisan-nisan… yang telah tiba duluan. Siraman air mawar…pengantar akhir kerinduan dan akhirnya…. tiba masa pengantin.. Menunggu dan ditinggal sendirian untuk memper-tanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan malam pertama bersama KEKASIH..

Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah di kamar bertilamkan tanah… dan ketika 7 langkah telah pergi… kitapun kan ditanyai oleh sang malaikat… Kitapun tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur..ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur… Kita tak tahu…dan tak seorangpun yang tahu… Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan… Padahal nikmat atau siksakah yang akan kita terima kelak?? Kita sungkan sekali meneteskan air mata… seolah barang berharga yang sangat mahal..Dan dia kekasih itu menetapkanmu ke syurga atau melemparkan dirimu ke neraka. Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga, tapi…, tapi… sudah pantaskah sikap kita selama ini. Untuk disebut sebagai ahli syurga ??????

WAHAI SAHABAT.. mohon maaf.. jika malam itu aku tak menemanimu. Bukan aku tak setia… dan bukan aku berkhianat… Tapi itulah komitmen Azali tentang hidup dan kehidupan Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga. Aku hanya mampu menghantarkanmu sampai seluruh tanah telah menutupi lubang lahatmu. Aku hanya dapat berdo’a semoga kita bisa menggapai husnul khotimah sehingga menjadi ahli syurga. Aamiin…

“0rang yang cerdas adalah seorang yang mempersiapkan dirinya untuk kehidupan akhirat” (Al-Hadist).

Kapankah Giliran Kita???
Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *