Mau Wajah Glowing? Mari Jaga Hati Kita

Percikan Iman –  Hati itu, ibarat “core of the core”-nya diri kita. Baik atau buruknya hati akan berdampak pada setiap aspek dari diri kita. Bila hati sedang kelabu, wajah pun kan nampak sendu, mata sayu. Bila sedang gembira, wajah terlihat lebih cerah, mata berbinar.

Namun, begitulah hidup berpengaruh dalam kehidupan kita. Ada masanya hati sehat, ada masanya sakit. Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzy ada tiga kondisi hati: hati yang sehat, hati yang sakit, dan hati yang mati

Hati yang sehat itu hati yang senantiasa berada dalam ketaatan pada Allah S.W.T. Hati yang mati tandanya tidak bisa menerima nasihat, cenderung pada jalan yang salah. Sedangkan yang sakit, kadang taat, kadang maksiat. 

Ada empat tempat yang bisa dijadikan rekreasi untuk menjaga hati dari sakit, galau, dan gelisah: 

  1. Berteman dengan Orang Sholeh;

Orang sholeh orientasinya akhirat. Semua kegiatannya tujuannya akhirat. Nabi S.A.W. bersabda, bila seorang meninggal diiringi oleh 40 orang sholeh, dia akan mendapatkan syafaat. Artinya, orang sholeh itu bisa menjadi sumber kebaikan bagi kita. 

Sudahkah ada teman saya yang mengingatkan saya ketika salah? Adakah teman kita yang menegur ketika tersesat? Jika ada, jaga hubungan baik dengannya. Yang baik, banyak, yang sholeh terbatas.

  1. Majelis Ilmu;

Majelis ilmu mengarahkan kita untuk menempuhi jalan yang lurus. Meski yang disampaikan hal yang “kecil”, namun mengubah perilaku kita. Misal, Ustadz mengingatkan agar kita makan sambil duduk dan tangan kanan. Dengannya, tumbuh kesadaran dalam diri kita memperhatikan cara makannya. 

  1. Membaca Al-Qur’an

Ketahuilah, kadar kebahagiaan yang kita inginkan tergantung dari sebarapa banyak dari kuantitas interaksi kita dengan Al-Qur’an. Sejatinya, ketika kita berinteraksi dengan Al-Qur’an, kita sedang berinteraksi dengan Allah S.W.T.

  1. Banyak Mengingat Kematian

Dengan banyak mengingat kematian, kita dapat memutuskan dengan angan-angan kosong. Itu karena ketika manusia mendapatkan satu bagian, dia akan terus-terusan meminta bagian lainnya, tanpa henti, hanya kematian yang dapat memutusnya.

Kenapa hati perlu kita perhatikan dengan sebaiknya? Itu karena baik-buruknya berdampak pada segala aspek dalam kehidupan kita. 

Rasulullah S.A.W. bersabda:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati..” (HR. Muslim).

Itulah sebabnya, jika kita senantiasa menjaga hati, misal dengan memaafkan setiap orang yang pernah menyakiti kita, wajar wajah seseorang terlihat jadi lebih cerah, terlihat glowing, dan awet muda. Inilah hati, ibarat raja.

 


Tulisan merupakan pengembangan dari resume materi Kajian Tematik yang Ustadz Hasbi Ash-Shidqi sampaikan dalam Majelis Percikan Iman (MPI) Ahad, 30 Oktober 2022 di Masjid Peradaban Percikan Iman Arjasari

Media Dakwah Percikan Iman

Media Dakwah Percikan Iman

Yayasan Percikan Iman | Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *