mengetahui apa-apa yang kamu nyatakan dan apa-apa yang kamu sembunyikan. (Al-Baqoroh 2:33)
At-Thabary dalam tafsir Al-Jami’ul Bayan mengungkap selisih pendapat tentang ayat ini. Ada yang mengatakan bahwa Allah tahu yang disembunyikan dalam hati Iblis, yakni takabur.
Ada yang berpendapat bahwa Allah tahu yang tersembunyi dihati malaikat, yakni merasa lebih mulia dari Adam. Kesemuanya menyangkut kejadian dahulu kala ketika Adam dijadikan khalifah.
Tetapi mungkin ada makna untuk hari ini. Bahwa mengetahui isi hati itu hal yang bisa dicapai manusia biasa. Bukan hanya sifat Allah atau mukjizat Nabi dan karomah Wali.
Fisikawan Jerman, Fritz Albert Popp dengan koleganya, Eduard van Wijk, Psikolog Belanda di Institut Biofisika Internasional, bersama tim Dr.Gary Schwartz di Laboratorium Riset Universitas Arizona melakukan percobaan menarik pada tahun 2007. Mula-mula 400 orang ahli meditasi dikumpulkan di London.
Mereka bersama-sama diminta memusatkan konsentrasi pikiran kepada target yang berada jauh di Jerman, dilaboratorium Neuss. Targetnya ialah sejenis tumbuhan ganggang ber sel tunggal, Acetabularia acetabulum dan dino flagellata, sejenis binatang primitif. Keduanya sangat peka terhadap rangsangan luar.
Perubahan emisi biophoton, yakni cahaya lemah yang keluar dari semua makhluk hidup, diukur dengan alat yang super sensitif. Begitu pekanya alat tadi sehingga bisa mendeteksi cahaya lilin dari sejauh beberapa kilometer. Kelompok orang-orang di London mengirim sinyal pikiran secara on-off, yakni setiap 10 menit konsentrasi lalu berhenti 10 menit selama 6 jam. Sehingga bila berhasil akan tampak grafik zig-zag di Jerman.
Ternyata makhluk primitif tadi berubah-ubah pancaran biophotonnya, sesuai on-off nya konsentrasi pikiran orang-orang di London. Tercatat penurunan biophoton sebanyak 140.000 emisi pada saat sinyal dikirim. Percobaan ini membuktikan bahwa pikiran bisa terdengar, terbaca sampai jarak jauh.
Konsentrasi pikiran yang dilakukan satu orang atau sekelompok orang dalam satu ruangan, terhadap target yang jauh, terbukti efeknya lebih signifikan, daripada orang-orang itu berpencar. Percobaan berikutnya mengikutsertakan 6000 orang yang terpencar diseluruh dunia untuk memusatkan konsentrasi pikiran dari tempat masing-masing, ternyata efeknya kepada target hanya 6 %.
Yaitu setara dengan kekuatan konsentrasi pikiran 400 orang yang berkumpul dalam satu ruangan. Walhasil kelak pikiran bisa dideteksi dengan alat yang lebih peka. Dan ayat seperti : Wallahu ‘alimun bidzatis shudur, Dan Allah mengetahui isi hati (Ali-Imran 3:119) bisa dimaknai sebagai pancingan inspirasi untuk menemukan ilmu dan teknologi membaca isi hati orang.
Wallahu a’lam.
At-Thabary dalam tafsir Al-Jami’ul Bayan mengungkap selisih pendapat tentang ayat ini. Ada yang mengatakan bahwa Allah tahu yang disembunyikan dalam hati Iblis, yakni takabur.
Ada yang berpendapat bahwa Allah tahu yang tersembunyi dihati malaikat, yakni merasa lebih mulia dari Adam. Kesemuanya menyangkut kejadian dahulu kala ketika Adam dijadikan khalifah.
Tetapi mungkin ada makna untuk hari ini. Bahwa mengetahui isi hati itu hal yang bisa dicapai manusia biasa. Bukan hanya sifat Allah atau mukjizat Nabi dan karomah Wali.
Fisikawan Jerman, Fritz Albert Popp dengan koleganya, Eduard van Wijk, Psikolog Belanda di Institut Biofisika Internasional, bersama tim Dr.Gary Schwartz di Laboratorium Riset Universitas Arizona melakukan percobaan menarik pada tahun 2007. Mula-mula 400 orang ahli meditasi dikumpulkan di London.
Mereka bersama-sama diminta memusatkan konsentrasi pikiran kepada target yang berada jauh di Jerman, dilaboratorium Neuss. Targetnya ialah sejenis tumbuhan ganggang ber sel tunggal, Acetabularia acetabulum dan dino flagellata, sejenis binatang primitif. Keduanya sangat peka terhadap rangsangan luar.
Perubahan emisi biophoton, yakni cahaya lemah yang keluar dari semua makhluk hidup, diukur dengan alat yang super sensitif. Begitu pekanya alat tadi sehingga bisa mendeteksi cahaya lilin dari sejauh beberapa kilometer. Kelompok orang-orang di London mengirim sinyal pikiran secara on-off, yakni setiap 10 menit konsentrasi lalu berhenti 10 menit selama 6 jam. Sehingga bila berhasil akan tampak grafik zig-zag di Jerman.
Ternyata makhluk primitif tadi berubah-ubah pancaran biophotonnya, sesuai on-off nya konsentrasi pikiran orang-orang di London. Tercatat penurunan biophoton sebanyak 140.000 emisi pada saat sinyal dikirim. Percobaan ini membuktikan bahwa pikiran bisa terdengar, terbaca sampai jarak jauh.
Konsentrasi pikiran yang dilakukan satu orang atau sekelompok orang dalam satu ruangan, terhadap target yang jauh, terbukti efeknya lebih signifikan, daripada orang-orang itu berpencar. Percobaan berikutnya mengikutsertakan 6000 orang yang terpencar diseluruh dunia untuk memusatkan konsentrasi pikiran dari tempat masing-masing, ternyata efeknya kepada target hanya 6 %.
Yaitu setara dengan kekuatan konsentrasi pikiran 400 orang yang berkumpul dalam satu ruangan. Walhasil kelak pikiran bisa dideteksi dengan alat yang lebih peka. Dan ayat seperti : Wallahu ‘alimun bidzatis shudur, Dan Allah mengetahui isi hati (Ali-Imran 3:119) bisa dimaknai sebagai pancingan inspirasi untuk menemukan ilmu dan teknologi membaca isi hati orang.
Wallahu a’lam.