Teh Sasa, saat ini saya sedang dikecewakan oleh seorang ikhwan yang saya sayangi. Sakitnya hati ini, Teh. Namun demikian, saya tidak bisa membencinya karena saya benar-benar sayang dan cinta padanya karena Allah. Saya mencoba rido dengan perlakuannya ini dan insya Allah dapat bersabar dan ikhlas karena mungkin memang bukan dia yang terbaik untuk saya. Mungkin bukan dia yang menjadi pilihan Allah untuk saya. Saya ingin melupakan dia, tapi sulit sekali. Mohon diberi tahu amalan, zikir, atau doa agar saya bisa jauh dari angan-angan dengan dia. Jazakallah khair atas sarannya.
Ukhti yang dirahmati Allah, dalam kehidupan seorang yang beriman pun tidak akan lepas dari rasa kecewa, bimbang, dan sedih. Tentunya hal ini saya katakan tanpa mengurangi rasa syukur atas kenikmatan lain yang telah Allah Swt. berikan kepada kita. Terpenting, sadari bahwa semua musibah dalam kehidupan justru mengantarkan kita pada bertambahnya iman serta kembali kepada Allah Swt. sebagai satu-satunya tempat. Insya Allah, semua itu akan menghapus dosa-dosa. Selanjutnya, setelah melewati musibah tersebut, hati akan bertambah tenang dan tenteram karena menemukan kebahagiaan yang hakiki, yaitu mencintai dan dicintai oleh Allah Swt.
Kebahagiaan hendaknya tidak diukur sebatas duniawi saja. Kita harus utamakan mengejar kebahagiaan akhirat karena ia lebih baik dan lebih kekal daripada dunia. Bukankah Allah Swt. pernah berfirman bahwa satu-satunya tempat yang bebas dari kebimbangan dan kesedihan hanyalah surga?
“Dan mereka berkata: ‘Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya, di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.'” (Q.S. Faathir [35]: 34-35)
Untuk ukhti penanya, berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghalau rasa kecewa, bimbang, bingung, dan sedih.
Tingkatkan Iman dan Amal Shaleh
Allah Swt. berfirman dalam salah satu ayatnya. “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl [16]: 97)
Ini adalah janji Allah Swt. kepada orang yang beriman dan beramal shaleh. Amalan yang bisa menguatkan iman di segala situasi dan kondisi adalah perpaduan antara syukur dan sabar sebagaimana Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Sungguh menakjubkan perkara seorang yang beriman, sesungguhnya segala perkara orang yang beriman itu baik, dan hal itu tidak terjadi kecuali bagi orang yang beriman, jika dia mendapatkan kebaikan maka dia bersyukur maka itu adalah lebih baik baginya, dan apabila mendapat musibah dia bersabar dan itu lebih baik baginya.” (H.R. Muslim)
Musibah Membawa Berkah
Rasulullah Saw. menjelaskan, “Apa-apa yang menimpa seorang muslim baik keletihan, penyakit akut, kebimbangan, kesedihan, gangguan, kebingungan, bahkan duri yang menusuknya, dengan itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim). Insya Allah, dampak dari rasa kecewa, bimbang, dan sedih (bila dihadapi dengan sabar dan syukur) akan mendatangkan berkah ampunan-Nya.
Dunia Tak Kan Abadi
Hakikat dunia adalah fana, rusak, tidak abadi, dan sementara. Kesenangan yang ada padanya sangatlah sedikit serta silih berganti antara rasa suka dan duka, menangis dan tertawa, lahir dan wafat. Perhatikan firman-Nya berikut ini.
“…Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…” (Q.S. Ali Imran [3]: 140)
Orientasi Akhirat Menjadikan Kaya Hati
Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang menjadikan negeri akhirat sebagai orientasinya maka Allah akan menjadikan kekayaan di dalam hatinya dan Dia akan mengumpulkan segala kekuatannya sementara dunia ini akan datang mengejarnya dengan penuh ketundukan, dan barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai orientasinya maka Allah akan menjadikan kefakiran di hadapannya dan mencerai-beraikan kekuatannya dan dunia tidak datang kepadanya kecuali apa yang telah ditetapkan baginya.” (H.R. Tirmidzi)
Allah Sumber Ketenangan Hakiki
Karenanya, hidupkan hati dengan mengkaji dan mengamalkan Al-Quran, selalu berdoa, berzikir setiap saat kepada Allah Swt., jangan biarkan pikiran kosong berangan-angan.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku…” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186)
Layak dijadikan referensi salah satu doa Nabi Musa a.s. dalam menghadapi ujian berikut ini. “…Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku.” (Q.S. Thaha [20]: 25)
Salah satu fungsi Al-Quran adalah menenangkan hati orang mukmin. Allah Swt. bersabda,
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” (Q.S. Al-Israa’ [17]: 82)
Sebagai penutup, saya turut mendokan semoga ukhti penanya meraih kebaikan dari musibah ini. Ingatlah, sesungguhnya hanya dengan mengingat-Nya hati manusia akan selalu tenteram sebagaimana firman-Nya berikut ini.
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’d [13]: 28)
Wallahu’alam bishawab.