Percikan Iman – Di tengah kian mudahnya akses informasi dan pengetahuan, di tengah membanjirnya berbagai jenis konten di media sosial, di mana influencer menjadi rujukan, di desa ini, masyarakatnya memilih Ajengan sebagai rujukan.
Karena itulah, bisa jadi desa ini lebih terjaga corak budaya Islaminya.
Setidaknya, begitulah kesan yang kami tangkap ketika kami bertinteraksi dengan masyarakat di Kelurahan Benteng, Kabupaten Ciamis beberapa waktu lalu.
Alhamdulillaah, kami berkesempatan untuk membagikan amanah sahabat Percikan Iman berupa wakaf Qur’an dan beberes Masjid di daerah tersebut. Tak ketinggalan, kami merangkaikannya dengan agenda buka bersama.
Di agenda buka bersama tersebutlah kami dapat berkomunikasi dengan lebih terbuka. Kami menangkap kesan antusiasnya warga. Kaum sepuh, ibu-ibu, maupun anak-anak hadir dengan wajah bahagia.
Selanjutnya, dalam sesi takjil, obrolan pun terbuka di antara kami. Di sana lah kami mengetahui jika warga masyarakat menjadikan ajengan sebagai rujukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun, bukan berarti melepaskan peran pimpinan formal yang sudah ada, namun lebih pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Salah satunya, dalam hal semangat kegiatan beragama.
Hal itu tercermin dengan hadirnya berbagai kalangan di momen kehadiran kita di sana.
Dengan begitu, kami jadi lebih tenang karena itu berarti wakaf qur’an sahabat percikan iman, sebagian harta untuk beberes masjid, juga untuk berbuka puasa sampai pada orang yang tepat.
Masjid yang sudah kita sama-sama bersihkan dan perindah, bukan hanya indah karena bentuk fisiknya, namun juga karena dapat menjadi makmur dengan kegiatan ibadah.
Qur’an bukan hanya akan menjadi hiasan yang memperindah sudut masjid, namun bermanfaat sebagai sarana menuntut ilmu. Belajar mengaji, tadarus, dan berbagai aktifitas mencari ilmu lainnya.
Kemudian, setiap suapan pada saat berbuka puasa dapat menjadi energi untuk berbagai kegiatan ibadah.
Bermanfaat dan mashalahat.