Percikan Iman – Alhamdulillaah, kita masih Allah S.W.T. beri kesempatan untuk kembali mengecap Ramadhan di tahun ini. Kita berharap, kita berhasil mengoptimalkannya sebagai sarana up-grade diri.
Kini, tibalah kita di penghujung Ramadhan, saatnya kita buktikan hasil gemblengan “madrasah Ramadhan” dengan berbagai kebahagiaan pada sesama. Ketika diri membangun ketinggian hubungan dengan Allah S.W.T. dengan shaum, agar sempurna, saatnya kita berzakat.
Zakat sejatinya salah satu sarana yang Allah S.W.T. berikan untuk mengikat hasil gemblengan Ramadhan. Shaum Ramadhan, kata Ustadz Aam Amirudin, akan melahirkan delapan kesadaran, salah satunya kesadaran berbagi. Artinya, semangat berbagi merupakan salah satu indikator kesuksesan shaum kita.
Allah S.W.T. menetapkan zakat sebagai rukun Islam yang keempat, tepat setelah shaum Ramadhan. Hukumnya wajib yang mampu. Artinya, kita akan mendapatkan pahala dan berbagai keutamaannya ketika melaksanakannya. Sbelaiknya, berdosa jika mengabaikannya.
Zakat fiitrah merupakan sarana penguras dosa sebagaimana shaum dan bersifat menyempurnakan shaum Ramadhan. Cukup dengan beras 2,5 kg perorang atau uang senilai tersebut.
Dengan melaksanakannya, kita setidaknya akan memperoleh lima keutamaan:
- Sempurnanya Agama
Sebagaimana penulis sampaikan sebelumnya, zakat merupakan salah satu pondasi Islam sebagai pilar keempat. Artinya, zakat menyempurnakan ibadah seorang mukmin. Bukankan tujuan seorang mukmin ialah mendapatkan ridho Allah S.W.T.?
- Menyucikan dan Menambah Harta
Tahukah sahabat zakat bermakna At-Thohuru yang berarti membersihkan atau mensucikan. Dalam konteks pelaksanannya, zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan jiwa kita. Dengan berzakat sejatinya kita sedang melepaskan “harta” dari hati kita dan menjadikannya sebagai “sarana” bukan tujuan, yakni sarana untuk mendekat pada Allah S.W.T.
Zakat juga bermakna An-Numuw yang berarti tumbuh dan berkembang. Dengan menunaikan zakat, sejatinya kita sedang menginvestasikan harta kita. Bukan pada perusahaan yang ada ruginya, melainkan pada Allah S.W.T. yang pasti untung, pasti tidak rugi.
- Membersihkan Dosa
Sebagaimana tertuang dalam Al-Maidah ayat 12, Allah S.W.T. berjanji mengampuni dosa-dosa hambanya yang mendirikan sholat serta menunaikan zakat dengan landasan iman pada Allah S.W.T. dan Rasul-Nya S.A.W.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Allah berfirman, “Aku bersamamu. Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat, beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka, serta kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Namun, siapa pun yang kafir setelah itu, maka sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
Al-Ma’idah:12
4. Mendekatkan Diri Pada Allah S.W.T.
Menunaikan zakat merupakan sebentuk syukur pada Allah S.W.T. atas berbagai nikmat yang kita terima dari-Nya. Dengan berzakat, kita akan belajar menjadi pribadi yang pemurah, ikhlas, dan ridho dengan ketetapan Allah S.W.T.
- Mengundang Keberkahan
Makna lain dari zakat ialah Al-Barokatu atau berkah. Makna berkah menurut imam Nawawi ialah “tumbuh, berkembang, atau bertambah” dan “berkesinambungan”. Ketika kita menunaikan zakat, menitipkannya pada amil, sebagian harta kita akan mengalir pada mereka yang sehari-harinya kekurangan. Artinya, harta kita mengalir, perekonomian mengalami pemerataan.
Nilai harta berubah yang tadinya sekadar untuk pemenuhan manfaat pada diri kita sendiri, kini mengalir pada yang lainnya. Tak hanya sampai di situ, sejatinya dengan kita berzakat, harta kita mengabadi, bukan hanya di dunia, malinkan juga menjadi bekal kita di akhirat.
Sahabat percikan iman, mari jemput ridho Allah, kebersihan hati, dan mari kita sempurnakan ibadah Ramadhan kita dengan berzakat. Ingat, harta tidak dibawa mati jika hanya kita miliki. Harta dapat kita bawa mati hanya dengan cara menunaikan hak-haknya, salah satunya berzakat.
Silahkan salurkan zakat sahabat melalui Percikan Iman. Caranya, cukup transfer melalui rekening BSI kami (451) 7000 978 633 atau Bank Mandiri (008) 13000 1721 1353. Setelah itu, silahkan konfirmasi melalui 0852 2118 4803.
Semoga Allah S.W.T. menerima shaum kita dan dijadikan-Nya kita sebagai hamba yang istiqomah dalam ketaqwaan hingga kita Husnul Khotimah.