Membuka Tabir Ilmu Gaib (Bagian 2)

Percikan Iman – Bahasan selanjutnya, setelah peristiwa ghaib, ialah alam gaib. Alam gaib yang pertama kali akan manusia masuki ialah alam kubur. Bagaimana rasanya di alam kubur? Itu gaib. Apakah ketika sudah meninggal, kita akan mendengar suara tangis di penggir kuburan?

Untuk menjawabnya, kita harus merujuk pada firman Allah S.W.T. dan Sunnah Rasul-Nya. Kalau tidak tahu, jawab saja wallhu a’lam, jangan “kayaknya”. Itu karena alam gaib termasuk dalam ke-gaib-an absolut. Ilmunya hanya pada Allah S.W.T.

Untuk memahaminya, mari kita merujuk pada surat At-Takatsur 1-8

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,

حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ

sampai kamu masuk ke dalam kubur.

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ

Jangan berbuat begitu! Kelak, kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu itu,

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ

Janganlah berbuat begitu! Kelak, kamu akan mengetahui.

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ

Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ

niscaya kamu benar-benar akan melihat Neraka Jahim,

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ

kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ

kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan yang diterima ketika di dunia.

Pada ayat lima, Allah S.W.T. mengaskan jika hanya Allah S.W.T. yang tahu pasti soal alam kubur. Kemudian, pada ayat berikutnya, Allah S.W.T. memberi “bocoran”. Mereka yang lalai dengan kemegahan, akan melihat dengan mata kepala (mereka) sendiri neraka jahim.

Untuk masuk ke alam gaib, pintu ke alam gaib ialah sakaratul maut (kematian) yang soal waktunya gaib. Waktu kematian saja gaib, apalagi alam-alam selanjutnya. Dokter memang dapat mengidentifikasi seseorang yang sudah meninggal dengan melihat ciri-cirinya. Namun, dokter tidak dapat menjelaskan di mana atau ke mana ruh itu pergi ketika meninggalkan jasad.

Kita tidak tahu kapan kematian itu datang dan apa yang akan dialami oleh mereka yang sekarat (meninggal). Untuk mengetahuinya, kita hanya dapat merujuk pada firman Allah S.W.T., salah satunya dalam surat Al-Qiyamah ayat 26-30.

كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ

Tidak! Apabila nyawa telah sampai ke kerongkongan,

وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙ

dan dikatakan kepadanya, “Siapa yang dapat menyembuhkan?”

وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙ

Ia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia,

وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ

dan bertaut betis kiri dengan betis kanan,

اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمَسَاقُ ۗ ࣖ

kepada Tuhanmu pada hari itu kamu dihalau.

Dengan membaca ayat-ayat tersebut, kita mengetahui, jika yang meniggal itu akan mengalami kesakitan. Meski yang hidup melihat seseorang itu berwajah tenang kala meinggal, namun Allah S.W.T. memberi tahu jika semua orang akan mengalami sakit ketika sekarat, “dan bertaut betis kiri dengan betis kanan”.

Lebih jauh soal gambaran kematian, kita dapat lihat pada surat Al-Mu’minun ayat 99-103. Pada ayat ini, Allah S.W.T. juga memberi tahu kita alam setelah alam barzakh, yakni alam akhirat.

حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ

Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, ia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia,

لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ

agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sungguh, itu dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada barzakh sampai mereka dibangkitkan.

فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَلَآ اَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ وَّلَا يَتَسَاۤءَلُوْنَ

Apabila sangkakala ditiup, tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu dan mereka pun tidak saling bertanya.

فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Barang siapa berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang beruntung.

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فِيْ جَهَنَّمَ خٰلِدُوْنَ ۚ

Barang siapa ringan timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang merugi. Mereka kekal dalam Jahanam.

Soal gambaran hari kebangkitan (awal alam akhriat), Allah S.W.T. juga menggambarkannya pada surat Abasa ayat 33-42

فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ

Maka, apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala),

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ

pada hari itu manusia lari dari saudaranya,

وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ

dari ibu dan bapaknya,

وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ

serta dari istri dan anak-anaknya.

لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ

Pada hari itu, setiap orang sibuk menyelamatkan dirinya sendiri.

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ

Pada hari itu, ada wajah-wajah yang berseri-seri,

ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ ۚ

tertawa dan bergembira,

وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙ

dan pada hari itu ada pula wajah-wajah suram,

تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ ۗ

yang tertutup oleh kehinaan dan kesusahan.

اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ ࣖ

Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.

 

Selanjutya, kabar menganai hari kebangkitan, Allah S.W.T. kunci dengan surat Luqman ayat 33

 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِيْ وَالِدٌ عَنْ وَّلَدِهٖۖ وَلَا مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَّالِدِهٖ شَيْـًٔاۗ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ

Hai, manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari Kiamat. Pada hari itu, seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah kamu teperdaya kehidupan dunia dan jangan teperdaya oleh penipu yang menjauhkanmu dari Allah.

 


Tulisan merupakan resume materi yang Ustadz Dr. Aam Amirudin M.Si sampaikan pada Majelis Percikan Iman (MPI) edisi 28 Agustus 2022. Judul merupakan salah satu bahasan serial “Membuka Tabir Ilmu Gaib”

Media Dakwah Percikan Iman

Media Dakwah Percikan Iman

Yayasan Percikan Iman | Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *