Percikan Iman – Rahasia Muharam yang pertama ialah aksi nyata “aku harus lebih baik”. Semangat beraksi nyata itu harus jadi bagian hidup kita. Misal, ingin disiplin berpola hidup sehat. Mulai aja dulu, mulai dari jalan kaki dengan jarak terdekat.
Rahasia Muharam kedua yaitu “aku harus meningkatkan ilmu dan hikmah”. Ilmu sekadar konsumsi akal, sedangkan hikmah ilmu yang diamalkan atau ilmu yang membawa hikmah.
Dalam Surat Muhammad ayat 19 Allah S.W.T. berfirman:
فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ ࣖ
Ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.
Perintah “ketahuilah” merupapak perintah untuk kita mencari ilmu. Kita semua hadir di MPI untuk belajar yang paling mendasar, yaitu ilmu keimanan. Ilmu tersebut terangkum dalam kalimat tauhid, laailaaha illallaah.
Siapapun kita, apapun jabatan kita, setinggi apa pendidikan kita, sekaya apapun kita, pada saat menghadapi sakaraatul maut, yang dapat menyelematkan kita ialah kalimat tersebut.
Mencari ilmu dunia itu fardhu kifayah, namun ilmu Islam itu fardu ‘ain. Di MPI, kita belajar yang fardhu ‘ain.
Ketahuilah… dan mohonlah ampunan atas dosamu dan dosa orang-orang mukmin. Ayat ini memberi tahu kita, jika makin kita belajar tauhid, kita akan makin sadar kita butuh ampunan Allah S.W.T. dan kita semakin terhindar dari mudah memvonis orang seraya cenderung mendo’akan orang lain agar Allah S.W.T. berikan ampunan
Do’a memohon hikmah terdapat dalam surat As-Syu’ara ayat 83-85
رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ ۙ
Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, berikan ilmu kepadaku dan masukkan aku ke golongan orang-orang saleh,
وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙ
jadikan aku buah tutur yang baik bagi orang-orang setelahku,
وَاجْعَلْنِيْ مِنْ وَّرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ ۙ
jadikan aku orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan,
Kalau kita orientasinya senantiasa hikmah, sehari-hari kita akan jadi lebih indah. Kemudian, hidup kita menjadi inspirasi bagi orang lain.
Do’a ini universal, jadi bisa kita panjatkan kapanpun. Misal, ketika sujud, seusai shalat, di sela adzan dan iqomah.
Kemudian, rahasia Muharram ketiga, “Aku harus rajin muhasabah”. Muhasabah itu bukan hanya di malam tahun baru, melainkan setiap hari. Seyogyanya, sepanjang bulan muharam, kita banyak berlatih muhasabah.
Dalam surat Al-Hasyr ayat 18-19 Allah S.W.T. berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Hai, orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan dirinya sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.
Maksud “hari esok” di sini bsia bermakna dunia, namun maksud yang utamanya ialah hari akhirat. Itu karena kehidupan dunia dan segela kesenangannya akan sirna, sedangkan di akhirat, manusia hidup abadi.
Lewat ayat tersebut, Allah S.W.T. memberitahu kita jika kita, manusia itu cenderung ada khilaf, ada lupa. Karena itu, penting kita untuk senantiasa bermuhasabah. Kita senantiasa berhitung apa saja yang sudah kita persiapkan untuk “hari esok”.
Tulisan merupakan resume materi Majelis Percikan Iman (MPI) pada 14 Agustus 2022 yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Aam Amirudin M.Si.