Merawat Diri Supaya Cantik

Secara prinsip, Islam mengajari umatnya untuk mensyukuri segala nikmat yang telah Allah swt. berikan. Di antara bentuk syukur yaitu menggunakan apa yang Allah berikan untuk kebaikan, misalnya kita diberi nikmat kesehatan, syukuri nikmat-Nya dengan menggunakannya untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang Allah swt ridoi. Kita diberi harta, wujud syukurnya yaitu berbagi dengan fakir, miskin, dan anak yatim.

Bentuk syukur yang kedua yaitu dengan merawatnya. Misalnya, kita diberi kesehatan, syukurilah dengan menjaganya, seperti berolah raga yang rutin, memberikan nutrisi yang cukup, menjaga kebersihan, dll. Kita diberi kemudahan dalam berbisnis, bentuk syukurnya yaitu dengan terus memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan dan tetap menjaga kualitas barang-barang yang dijual.

Jadi, ada dua ekspresi syukur; pertama menggunakannya untuk apa yang Allah cintai dan kedua, merawatnya dengan sungguh-sungguh.

Sesungguhnya, Allah swt. telah menciptakan manusia dalam performa (bentuk penampilan) terbaik. ”Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikanmu seimbang.” (Q.S. Al Infithar 82: 6-7). Allah swt. menegaskan, manusia diciptakan dengan sempurna.

Kesempurnaan tubuh ini wajib kita syukuri dengan cara seperti yang telah dijelaskan tadi, yaitu menggunakannya untuk hal-hal yang dicintai Allah dan merawat dengan sebaik-baiknya.

Nah, kalau Anda rutin ikut senam dan konsul ke dokter dengan niat supaya badan Anda sehat dan mulus dalam kerangka syukur, bahkan kalau Anda sudah punya suami niatnya ingin selalu tampil prima dan indah di depan suami, kegiatan Anda ini bernilai ibadah. Wallahu A’lam
Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Merawat Diri Supaya Cantik

Secara prinsip, Islam mengajari umatnya untuk mensyukuri segala nikmat yang telah Allah swt. berikan. Di antara bentuk syukur yaitu menggunakan apa yang Allah berikan untuk kebaikan, misalnya kita diberi nikmat kesehatan, syukuri nikmat-Nya dengan menggunakannya untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang Allah swt ridoi. Kita diberi harta, wujud syukurnya dengan berbagi kepada fakir, miskin, dan anak yatim.

Bentuk syukur yang kedua yaitu dengan merawatnya. Misalnya, kita diberi kesehatan, syukurilah dengan menjaganya, seperti berolah raga yang rutin, memberikan nutrisi yang cukup, menjaga kebersihan, dll. Kita diberi kemudahan dalam berbisnis, bentuk syukurnya yaitu dengan terus memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan dan tetap menjaga kualitas barang-barang yang dijual.

Jadi, ada dua ekspresi syukur; pertama menggunakannya untuk apa yang Allah cintai dan kedua, merawatnya dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya, Allah swt. telah menciptakan manusia dalam performa (bentuk penampilan) terbaik. Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikanmu seimbang. (Q.S. Al Infithar 82: 6-7). Allah swt. menegaskan, manusia diciptakan dengan sempurna.

Kesempurnaan tubuh ini wajib kita syukuri dengan cara seperti yang telah dijelaskan tadi, yaitu menggunakannya untuk hal-hal yang dicintai Allah dan merawat dengan sebaik-baiknya. Nah, kalau Anda rutin ikut senam dan konsul ke dokter dengan niat supaya badan Anda sehat dan mulus dalam kerangka syukur, bahkan kalau Anda sudah punya suami niatnya ingin selalu tampil prima dan indah di depan suami, kegiatan Anda ini bernilai ibadah. Wallahu a’lam
Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Merawat Diri Supaya Cantik

Bangunan gereja yang dijadikan masjid adalah gereja Aya Sofia yang terletak di pusat kota Constantinopel. Aya Sofia adalah gereja umat Kristen Timur yang dibangun oleh Constantius, putra Kaisar Constantine Agung. Gereja ini telah mengalami perbaikan beberapa kali karena kebakaran dan terkena gempa bumi. Gereja ini menjadi lebih besar, megah, dan indah pada masa pemerintahan Kaisar Justinianus (527-565 M).

Keistimewaannya terletak pada bentuk bangunan kubahnya yang besar dan tinggi, berdiameter 30 meter, tinggi 54 meter, interiornya dihiasi dengan mosaik dan fresko, tiang-tiangnya terbuat dari pualam berwarna-warni, dan dindingnya dihiasi berbagai ukiran.

Ketika Constantinopel jatuh ke tangan umat Islam di bawah pimpinan Sultan Muhammad II pada tanggal 27 Mei 1453 M, nama kota tersebut diganti menjadi Istanbul, dan dijadikan ibu kota kerajaan Ottoman. Sejak itu, gereja Aya Sofia diubah fungsinya menjadi masjid yang kemudian terkenal dengan nama Masjid Aya Sofia. Hingga sekarang masjid itu masih berdiri kokoh di kota Istanbul-Turki.

Pengalihan fungsi dari gereja menjadi masjid diikuti pula dengan perubahan dan penambahan pada bagian-bagian tertentu, seperti bagian mimbar, mihrab, menara dll. disesuaikan dengan corak dan gaya bangunan masjid. Pada masa Sultan Muhammad Al Fatih (memerintah 1444-1481 M) dibangun sebuah menara di bagian Selatan. Sultan Salim II (memerintah 1566-1574 M) membangun pula sebuah menara di bagian Timur Laut. Sultan Murad III (memerintah 1674-1595 M) membangun dua buah menara dan mengubah bagian-bagian bangunan lainnya yang awalnya bercirikan gereja, di antaranya mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.

Dengan perubahan dan penambahan tersebut, bangunan Aya Sofia tampil sebagai bangunan yang bercorak Islam. Bangunan Aya Sofia sebagai karya puncak arsitektur Bizantium banyak mengilhami para arsitek Turki dalam mendesain bangunan-bangunan masjid di Istanbul dan wilayah-wilayah sekitarnya, sebagaimana tampak pada gaya arsitektur masjid-masjid di Turki. Setelah lima abad dijadikan masjid, penguasa Turki Kemal Ataturk menjadikannya sebagai museum. Wallahu A’lam.

Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *