Percikan Iman – Setelah dua tahun memendam rindu, akhirnya kita dapat bertemu dalam momen Majelis Percikan Iman perdana. Berjumpa dengan sesama jama’ah, menyerap ilmu dari guru tercinta Ustadz Aam Amirudin.
Sekitar 2.000-an jama’ah datang berduyun-duyun ke Masjid Peradaban Percikan Iman. Jarak dan medan nampaknya bukan lagi halangan. Bayangan suasana majelis terlalu indah hingga mengalahkan rasa sulitnya perjalanan.
Alhamdulillah, di momen tersebut, Allah berkehendak agar matahari tak malu-malu memancarkan sinarnya yang hangat. Sorotnya tak malu-malu menyelisik jendela Masjid.
Ratusan kendaraan berbaris memenuhi jalan di kawasan Masjid Peradaban membawa mereka para perindu majelis. Ragam kendaraan, mulai dari kendaraan pribadi pembawa keluarga, angkot pembawa rombongan ibu-ibu majelis ta’lim, hingga sepeda motor pembawa ayah dan keluarga kecilnya.
Namun, di antara jama’ah kita dapat menemukan mereka yang juga menggunakan kendaraan umum. Padahal, bukan perkara mudah untuk mengakses Masjid Peradaban, tak mudah mendapatkan ojek online yang bersedia mengantarkan calon penumpang ke lokasi.
Salah satunya ialah Abah Engkon, yang rela beberapa kali berganti kendaraan. Pasalnya, dia berangkat dari salah satu daerah di Pelosok Garut. Kisahnya, akan kami tulis dalam artikel yang berbeda Insya Allah.
Tak ketinggalan, para pencari rizki halal turut menjadi kemeriahan acara. Di bazar-bazar, jama’ah dapat menjemput rizkinya masing-masing, membeli atau berjualan.
Acara dimulai pada pukul 7.30 dengan saling sapa tim MPI dan seluruh jama’ah. Disusul kemudian dengan pembacaan Al-Qur’an dari para “Pejuang Qur’an Percikan Iman”. Pukul 9.00 Ustadz Aam seperti biasanya, memulai dengan menyapa hadirin.
Diselang dengan istirahat sejenak, Ustadz Aam lantas melanjutkannya dengan memberikan bekal Ramadhan pada jama’ah. Beliau menyampaikan soal hikmah di balik shaum Ramadhan.
Alhamdulillaah, MPI perdana dengan suka-citanya, dapat kita laksanakan. Kami memohon maaf atas kekurangsempurnaan pelaksanaan acara semoga dapat menjadi titik tolak agar kami dapat lebih baik lagi ke depannya dalam melayani jama’ah sekalian.
Kita berharap pada Allah semoga momen tersebut menjadi momen yang senantiasa kita ingat. Momen di mana kita dapat menemukan antusiasme pada majelis ilmu. Bisa jadi ada niatan sekalian jalan-jalan, sekalian ‘healing’, sekalian reuni, apapun itu, namun majelis ilmu tetap menjadi bagian di dalamnya.
Insya Allah, momen ini akan menjadi awal pertemuan. Ke depannya, dengan izin Allah, kita akan kembali bertatap muka, bersilaturahmi, berdesakan kembali di MPI tercinta sepekan sekali, setiap hari Ahad.
Mulai pukul 7.30 kita akan mulai dengan fase adaptasi, pukul 9.00-nya kita akan mulai mendengarkan paparan ilmu dari guru-guru kita hingga pukul 10.00. Tempatnya, tentu di Masjid Peradaban, Arjasari.
Mari kita berdo’a pada Allah agar kita semua Allah berikan kesehatan dengan keberkahannya. Semoga setiap kesulitan, baik yang berasal dari dalam diri atau dari luar diri kita dapat menjadi penggugur dosa.
Mari kita senantiasa ingat kata-kata Ustadz Aam dalam sesi pembukaan beliau. “Perjalanan ke Masjid Peradaban Arjasari itu bisa jadi sulit bagi sebagian orang, namun kita dapat memilih menjadikannya nikmat”.
Caranya, dengan meyakini bahwa setiap putaran roda, butir keringat yang tercucur, liter bahan bakar dapat menjadi penggugur dosa.
Alhamdulillah…setelah sekian lama penantian…kerinduan.. untuk dapat bersilaturahim dengan semua jamaah MPI dan teamnya secara offline terwujud…
Apalagi dengan adanya hadiah dari Allah melalui para donotur kita dapat berkumpul di mesjid peradaban yg kita nanti-nantikan ..jarak jauhpun In Sya Allah tidak akan menjadi hambatan…
Terimaksih utk Percikan Iman yg telah bgitu amanah dalam segala kegiatan dakwahnya…
Alhamdulillah bagi sy pribadi sangat bgitu terasa banyak membawa kemaslhatan…sdh lama, bertahun tahun sy menjadikan PI tempat sy menambah ilmu keagamaan dan sy tidak salah memilih percikan iman dlm segala kegiatan utk menambah keimanan sy…
terutama utk beliau Ustadz Aam yg selalu memberikan tausyiahnya dengan arif tanpa pernah menistikan yg berbeda paham … Terimaksih utk Ustadz dan seluruh team PI…semoga selalu diberi kesehatan dan kebarokahanNya…🤲🤲
Alhamdulillaah ya teh.. Insya Allah, kita akan bertemu setiap pekannya. Do’akan agar kami Allah beri kesehatan lahir-batin, terutama do’akan guru kita, Ustadz Aam agar senantiasa diberi kesehatan