Di sehelai tikar di atas panggung sandiwara
Berbalut ekspresi diri dan penghayatan
Berhadapan deretan kursi tak bertuan
Sang aktor pun mulai bermonolog
Diriku ini milikku
Aku tahu tentang diriku
Akulah raja dan penguasa diriku
Kukerjakan apa yang kumau
Kupergi ke mana aku suka
Aku makan semauku
Aku tidur sekehendakku
Aku bernafas sesukaku
Tapi, tapi …
Tapi ternyata aku tak tahu berapa jumlah rambutku
Tapi, tapi …
Tapi ternyata gigi-gigi di mulutku juga entah ada berapaTapi, tapi …
Tapi ternyata aku belum pernah melihat seluruh punggungku
Dan juga, aku tak kuasa mengalirkan darah dalam tubuhku
Dan juga, tak bisa membuat air ludah dan air mataku sendiri
Tak tahu berapa panjangnya usus dua belas jariku
Tak tahu bagaimana mengubah O2 menjadi CO2
Tak tahu berapa kali aku berkedip di menit ini
Tak tahu berapa kata kuucap hari ini
Salah, salah, salah
Aku bukan milikku, aku bukan milikku, aku bukan milikku
Maafkan aku … wahai Pemilikku
The Owner of me
On a piece of prayrer mat on a stage
Full of comprehension and expression
Face to face to the empty chairs
The actor started his monologue
I am mine
I know myself
I am the king and the owner of me
I do what I want
I go wherever I love
I eat what I want
I sleep when I wish
I take a breath as I like
But, but …
But in fact I know nothing about the number of my hair
But, but …
But in fact I don’t know the number of my teeth
But, but …
But in fact I have never seen all my back
And even, I am not able to circulate my blood in my body
Can’t make my own saliva and tear
Don’t know how long my duodenum is
Don’t know how to change O2 to CO2
Don’t know how often I blink my eyes in a minute
Don’t know how many words I said today
It’s wrong, not true, a mistake
I am not mine, I am not mine, I am not mine
Forgive me … The Owner of me
Karya : Kang Agung
Refer : Mapi 0206