Pengorbanan di Balik Perjuangan Jama’ah

Percikan Iman – Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengajak sahabat mencermati sekitar selama MPI. Mari kita amati yang dengan peran-sertanya, kita semua dapat menikmati sajian ilmu dengan nyaman. Siapa tahu dapat menambah rasa syukur kita.

Mereka ialah sekitar 60-an orang yang pada 12 Juni lalu, Ustadz Aam sempat mention dalam ceramahnya.

Ada yang kehadirannya membantu Anda menemukan lokasi untuk mengamankan kendaraan Anda. Di antaranya, ada yang bertugas memperhatikan lingkungan sekitar memastikan tak ada pengganggu. Di antara mereka, ada yang terus-terusan mencermati jengkal demi jengkal masjid kita agar jangan sampai ada yang mengurangi kebersihannya.

Tak lupa, ada setiap beberapa hari sebelum MPI gencar dihubungi oleh para pemeriah bazar. Pada hari H-nya, mereka tak dapat duduk nyaman bermajelis, bersiaga kalau-kala ada tenant yang membutuhkan koordinasi.

Di salah satu tempat di luar Masjid, Pak Rudi tak bisa bersantai duduk menyimak tuturan guru. Ia bersiaga, berjaga-jaga agar jangan sampai ada jama’ah yang sakit tak tertangani. Sebagaimana di MPI pada Mei lalu, ketika ada jama’ah yang tiba-tiba pingsan, Pak Rudi dengan sigap membawa yang bersangkutan ke dalam ambulance seraya mengantarnya ke puskesmas terdekat.

Kembali ke dalam Masjid, sahabat pasti melihat mereka yang ‘ngajanteng’ selama acara. Mereka senantiasa sumringah menyambut sahabat, menjaga mood sahabat sejak awal datang di majelis.

Mereka juga menjawab dengan sabar setiap pertanyaan yang bisa jadi sudah ratusan kali mereka terima, “Toilet di mana ya?”, “Ada Qur’an gak kang/ teh?”. Mereka juga yang mengantarkan jama’ah yang sepuh ke tempat duduk yang terbaik.

Mereka juga yang sigap menyambut semangat infaq dan wakaf sahabat, mengantarkan ‘pintu-pintu’ keberkahan rizki sedekat mungkin dengan sahabat. Bersegera menyambut lintasan niat baik bapak ibu, berupaya sebisa mungkin agar ‘ragu’ jangan sampai mendahului.

Sebagian dari mereka, ada pula yang hilir mudik, memburu momen-momen terbaik. Matanya tajam mencari, kakinya lincah melangkah, tiba-tiba dia memotret atau merekam Anda. Mereka para pengabadi momen terindah.

Pasti tak semua momen mampu mereka tangkap karena terlalu banyak momen yang lebih berharga di mata Allah S.W.T. sehingga hanya Ia yang layak menyimpannya. Bukan untuk ditayangkan di media sosial, melainkan menjadi bukti amal sholeh sahabat di Yaumil Mizan.

Sebagian dari mereka juga ada yang merekam untuk menyebarkan kebermanfaatan lebih luas. Bertempat di tengah-tengah jama’ah. Memantau arah gerak Ustadz, sigap mengalihkan arah kamera. Mereka berupaya agar jangan sampai ada kalimat indah dari Guru kita yang terlewat.

Sedikit kembali keluar masjid

Ada sebagian dari mereka yang mau tak mau stand by, tak bisa berada di tengah-tengah majelis. Mereka berjaga, kalau-kalau ada jama’ah yang memerlukan informasi seputar zakat, infaq, shadaqah, dan berbagai peluang amal sholeh lainnya.

Juga, sejak Ramadhan lalu, ada sebagian dari jama’ah yang rela tak duduk di tengah majelis, berupaya memberi nilai tambah pada majelis. Kehadirannya, membawa kita tak hanya menyerap ilmu, namun juga mulai melangkah pada tahap implementasi.

Sebagaimana yang sering kita dengar dari guru kita, kesehatan adalah nikmat terbesar yang harus kita jaga. Untuk itu, ada sebagian dari mereka yang memilih peran duduk di luar, di meja-meja pemeriksaan. Berupaya melayani setiap jama’ah yang ingin tahu level kesehatan dari aspek gizi, tingkat kolesterol serta gula darah, dan kini kesehatan mata juga.

Tentunya, masih banyak pengorbanan yang dapat kita temukan pada setiap momen MPI di setiap pelaksanaannya. Tentu penulis sangat terbatas untuk mengabsennya satu persatu. Namun, lewat tulisan ini, sekali lagi, semoga menambah poin syukur kita atas segala peluang nikmat yang kita terima.

MPI merupakan perwujudan dari berbagai pengorbanan setiap individu yang terlibat di dalamnya. Ada jama’ah yang berepot-repot hadir, ada pantia yang berepot-repot mempersiapkan dan membereskan, dan tentunya tak lepas dari pengorbanan Guru kita yang sejak berpuluh tahun lalu merelakan waktu akhir pekannya untuk kita semua.

Mari berharap pada Allah S.W.T. agar Ia berkenan mengumpulkan kita kembali di surga-nya. Mengenang berbagai pengorbanan yang pernah kita berikan, berbincang dengan penuh kenikmatan di dipan-dipan emas permata.

Media Dakwah Percikan Iman

Media Dakwah Percikan Iman

Yayasan Percikan Iman | Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *