Percikan Iman – Lantaran riwayat sakit, dua jama’ah KBIHU Ar-Ridho Percikan Iman a.n. Dayat Ruchiyat (79) dan Amas Farmas (67) harus tanazul – pulang lebih dulu ke Indonesia. Sebelumnya, Alhamdulillah, kedua jama’ah dapat menuntaskan semua rangkaian ibadah haji. Kami berharap sakit keduanya justru dapat jadi penyempurna ibadah haji yang mereka jalani.
Kedua jama’ah Alhamdulillah sudah sampai di Indonesia pada Sabtu (15/7). Kamaludin, mewakili tim KBIHU Ar-Ridho langsung menjemput ke Bandara disertai ambulans dari Dinas Kesehatan Pemerintahan Kota Bandung. Selain itu, sebagai bentuk pelayanan, tim juga turut membawakan koper milik jama’ah.
Sahabat, sakit merupakan satu bentuk cobaan dalam hidup. Sedangkan cobaan merupakan kemestian bagi orang-orang yang mengaku beriman. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Setiap makhluk bernyawa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami. (QS. Al-Anbiya’:35)
Sahabat Ibnu ‘Abbas -yang Allah Swt. berikan keluasan ilmu tafsir al-Qur’an- menafsirkan ayat ini: “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir)
Karena sakit merupakan sebentuk ujian dari Allah Swt., tentu di baliknya terkandung banyak hikmah. Yang paling utama ialah mendapatkan cinta Allah Swt.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi)
Syarat utamanya, bersabar. Yakni menerima, kemudian berikhtiar semaksimal kemampuan untuk sembuh. Dengan bersabar, barulah Allah Swt. akan singkapkan kebaikan di baliknya.
Ketika seorang sakit lantas bersabar, hadiah pertama dari Allah Swt. ialah diampuni dosa-dosanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ
Musibah apa pun yang menimpamu disebabkan oleh perbuatanmu sendiri. Allah memaafkan sebagian besar kesalahanmu. (QS. Asy-Syura:30)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)
Selain itu, mereka yang bersabar dengan sakit yang menimpanya, maka Allah Swt. akan bukakan peluang selamat dari api neraka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.” (HR. Al Bazzar, shohih)
Sahabat, ujian itu bisa mendera kita kapan saja, termasuk dalam prosesi ibadah. Tugas kita adalah bersabar menghadapinya. Menerimanya sebagai ujian, lantas menyikapinya sesuai dengan tuntunan Allah Swt. Barangkali ada yang cela dalam ibadah kita, sakit adalah sarana untuk “menghapus” cela tersebut. Dengan begitu, noda-noda ibadah hilang dan sempurnalah ia.
Semoga, dengan sakitnya, Pak Dayat dan Pak Amas Allah Swt. sempurnakan pahala hajinya dan diterima sebagai haji mabrur. Begitu juga jama’ah haji lainnya, semoga Allah Swt. terima dan menjadi haji mabrur, yakni menjadi sosok dengan iman, ibadah, dan akhlak yang lebih baik.