Percikan Iman – Setan berasal dari kata sya-tho-na. Artinya “bengkok” atau “menjauh”. Syaithon artinya “tukang membengkok-an atau membelokkan atau menjauhkan”. “Syaithon” itu kata sifat yang menempel pada makhluk yang suka membengkokkan atau membelokkan atau menjauhkan.
Jadi, “setan” itu makhluk yang menjauhkan atau membengkokan manusia dari kebenaran atau dari jalan yang lurus. Kemudian, “setan” itu juga bisa berbentuk apa saja, termasuk televisi dan ponsel, ketika “menjauhkan” kita dari kebenaran.
Kemudian, makhluk yang bisa menjadi setan itu hanya jin dan manusia. Sebagaimana Allah S.W.T. wahyukan dalam surat Al-An’am ayat 112.
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِيْ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوْهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُوْنَ
Demikianlah, Kami jadikan untuk setiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan perkataan indah kepada sebagian lain sebagai tipuan. Kalau Tuhanmu menghendaki, pasti mereka tidak akan melakukannya. Maka, biarkanlah mereka bersama kebohongan yang mereka ada-adakan.
Karena setan itu “membisikkan perkataan indah”, maka sudah seharusnya kita memohon perlindungan pada Allah S.W.T. Itu karena “Kalau Allah S.W.T. menghendaki, pasti mereka tidak akan melakukannya”.
Agar kita dapat menghadapi setan, kita perlu mengetahui visi-misi dan tipu daya setan.
Visi setan ialah memperbudak manusia. Misinya mengondisikan manusia lupa pada aturan Allah S.W.T. Ketika manusia sudah diperbudak setan, mereka akan sulit insaf. Nasihat apapun akan sulit menyentuh hatinya.
Soal visi-misi setan ini, Allah S.W.T. mewahyukannya dalam surat Al-Mujadilah ayat 19
اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰىهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
Setan telah memperbudak mereka, lalu menjadikan mereka lupa untuk mengingat Allah. Mereka itu golongan setan. Ketahuilah bahwa golongan setan itulah golongan rugi.
Untuk mewujdukan visi dan misinya, setan juga memiliki strategi atau makar.
- Was-wasah (membisikan keraguan ketika manusia mau beramal sholeh)
Misal, ketika kita sudah wudhu, tiba-tiba terasa keluar angin alias kentut. Pengalaman ini, pernah dikeluhkan oleh sahabat yang merasa setiap shalat serasa kentut.
Kalau muncul was-wasah, putuskan segera. Rasulullah S.A.W. memerintahkan kita untuk ambil yang “terkecil”. Misal ketika shalat, kita lupa jumlah raka’at, maka ambil raka’at terkecil.
Mengenai was-wasah ini, Allah S.W.T. menjelaskannya pada surat An-Nas ayat 1-6
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
Katakan, “Aku berlindung kepada Tuhan manusia.
مَلِكِ النَّاسِۙ
Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ
sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
yang membisikkan kejahatan ke dalam hati manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ
dari golongan jin dan manusia.”
Melalui surat ini, Allah S.W.T. mengajarkan kita langsung untuk bergantung dan berlindung hanya pada-Nya. Apalagi, was-wasah setan itu sering kita alami.
- Tazyin (Membungkus kemaksiatan dengan keindahan)
Orang kalau lagi pacaran, kemaksiatan itu dibungkus dengan keindahan. Misal, saat si perempuan hendak berangkat sekolah atau kuliah, si aa merasa ringan hati mengantar dan sang perempuan merasa mendapatkan perhatian.
Simpulannya, apapun yang berbau maksiat, itu pasti nampak indah.
Tentang Tazyin ini, Allah S.W.T. mengajarkan pada kita dalam Al-Hijr ayat 39
قَالَ رَبِّ بِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَلَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ
Iblis berkata, “Tuhanku, karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan menjadikan kejahatan itu terlihat indah pada mata manusia di bumi. Aku pun akan menyesatkan mereka semua,
- Tamanni (Memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan)
Dalam surat An-Nisa ayat 120, Allah S.W.T. berfirman
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيْهِمْۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا
Setan itu memberikan janji-janji dan membangkitkan angan-angan kosong kepada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.
Tulisan merupakan resume Kajian Utama yang disampaikan oleh guru kita, Ustadz Aam Amirudin pada MPI 18 September 2022, masih dalam serial “Membuka Tabir Ilmu Gaib”