Terlibat Proyek-nya Allah S.W.T. dengan Menghafal Qur’an

Percikan Iman – Mari kita melihat sejenak anak-anak melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Mereka sesekali memejamkan mata, sesekali membuka matanya, menatap kembali lembar-lembar mushaf Al-Qur’an. Suara mereka memenuhi ruang utama masjid, lama-lama terdengar seperti dengungan lebah.

Nampaknya mereka lelah. Bagaimana tidak, mereka harus menyelesaikan target hafalan satu halaman di hari tersebut. Namun, mereka nampak menikmati.

Lamat laun, terbersit dalam hati, “ingin rasanya dapat menikmati ‘sajian’ layaknya mereka..” Apalagi Anda tiba-tiba teringat salah satu keutamaan mereka para penghafal Al-Qur’an ialah mereka akan menjadi peningkat derajat kedua orang tuanya di sisi Allah S.W.T.

Kemudian, Anda juga teringat, menjaga Al-Qur’an merupakan proyek yang amat agung. Proyek itu ialah menjaga keotentikan/ ke-asli-an Al-Qur’an hingga akhir zaman. Proyek yang Allah S.W.T. sendiri yang “memimpinnya”.

Anda juga teringat, para Ahlul Qur’an ialah salah satu golongan yang Allah S.W.T. akui sebagai “keluarga-Nya”.

Imam Ahmad mengabarkan pada kita jika Rasulullah S.A.W. pernah bersabda

Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al-Qur’an. merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya

(HR. Ahmad)

.
.

Namun, tak berselang lama, Anda juga teringat jika Anda kini telah memikul setumpuk tanggung jawab. Tanggung jawab pekerjaan, tanggung jawab menafkahi keluarga, belum lagi Anda harus mengurus orang tua yang secara fisik memerlukan kehadiran Anda. Belum lagi tanggung jawab Anda seabagai anggota masyarakat.

Tiba-tiba Anda ragu, “Apakah sempat?”

Jawabannya, sempat jika Anda menyempatkan. Namun, tentu Anda akan sulit untuk fokus melakukannya layaknya anak-anak yang Anda lihat barusan. Bagaimanapun, Anda harus mendahulukan tanggung jawab yang menjadi tanggungan Anda karena hukum memenuhinya wajib.

Lantas bagaimana solusinya?”

Lewat tulisan ini, penulis ingin mengajak kita semua bersyukur karena Allah S.W.T. takdirkan menjadi umatnya Nabi Muhammad S.A.W. di mana kita berpeluang memperoleh keutamaan dari suatu amal “tanpa melakukannya”.

Syari’at tersebut termanifestasikan dalam salah satu hadits-nya,

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]

Hadits tersebut menjadi dasar jika kita dapat memperoleh keutamaan dari satu amal. Bukan pendapatan dari sebagian “saham” karena kita bisa jadi hanya sebagai “pemodal” tanpa “kerja”, namun Allah S.W.T. menjanjikan kita mendapatkan keuntungan 100% layaknya mereka yang mengerjakannya. Tanpa mengurangi sama sekali jatah mereka yang melakukannya.

Jadi, ketika Anda kesulitan atau bahkan tak sanggup untuk menghafalkan Al-Qur’an secara penuh, Anda tetap berpeluang mendapatkan keutamaan mereka yang menghafalkan Al-Qur’an secara penuh; “mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya”.

Media Dakwah Percikan Iman

Media Dakwah Percikan Iman

Yayasan Percikan Iman | Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *