Tips Agar Hidupmu Lezaaat…

Seorang kakak kepada ibunya: “bu kenapa aku lebih pendek dibandingkan ade?”
Seorang ade kepada ibunya: “bu kenapa kakak lebih putih kulitnya dibandingkan aku?”

Akhirnya si kakak memakai sepatu berhak tinggi untuk menutupi kekurangannya, dan si ade memakai cream pemutih untuk membuat kulitnya lebih putih. Dan hasilnya cling! Keduanya dapat mengatasi masalahnya masing-masing.

Memperbaiki diri adalah sesuatu hal yang baik, akan tetapi bersyukur atas segala hal yang kita punya itu lebih penting, dan kita akan lebih bisa menikmatinya. Dengan bersyukur kita akan punya pikiran yang positif tentang diri kita sendiri.

Segala kekurangan diri kita, nggak bakal membuat kita putus harapan, pesimis apalagi membuat hidup kita menjadi tidak lezat. Dengan banyak bersyukur maka sifat iri juga akan menjauh dan membuat hidupmu menjadi lebih lezaaat…

Oktober MAPI 2009 Dai kondang Aagym sering mengutarakan ini “kalau nasi sudah menjadi bubur, ya sudah beri kerupuk, cakue, sambal, sledri,daging ayam, bawang goring maka siap menjadi bubur ayam yang lezaat…” Nah, begitu pula dengan kehidupan, tinggal bagaimana kita membuat segala sesuatunya menjadi lezat untuk dinikmati.

Jadi wajar aja kalau orang-orang yang pinter bersyukur bakalan bertambah segala kebaikannya. Sebaliknya lupa bersyukur bakal bikin hidup makin sengsara.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q.S Ibrahim[14]: 7)

Sebetulnya hidup kita itu sudah penuh dengan kenikmatan, kelezatan. Dan kalau mau itung-itung, maka akan muncul persaaan takjub, bahwa diri ini sebenarnya punya lebih banyak kelebihan dibandingkan kekuranganmu, ga percaya?

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.” (Q.S Ibrahim[14]: 34)

Okz dech kita bahas satu dari sekian banyak kenikmatan yang kamu miliki, Kamu adalah Muslim,

hmm… nyadar nggak sih kalau menjadi seorang muslim itu adalah sebuah kenikmatan hidup? bahkan kenikmatan yang amat sangat besar… Bukan karena agama kita adalah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah, akan tetapi kita juga diberi “tujuan” hidup kita.

Beruntung bagi yang sejak lahir sudah ‘di-Islamkan’ oleh orang tuanya. Tetapi lebih beruntung lagi yang awalnya bukan Islam kemudian menjadi mualaf. Konon, kita harus malu karena seringkali kemujahadahan dan keistiqomahan oleh mualaf sering lebih hebat dari yang Islam sejak lahir.

Bumi diantara maha luasnya antariksa merupakan tempat manusia berusaha. Ibaratkan kita adalah seorang pengembara. Beruntung kita diberikan peta perjalanan, kita diberitahu apa saja yang harus dibawa selama perjalanan dan apa yang tidak boleh dibawa. Tujuan perjalanan kita juga diberitahu dengan amat jelas. Insyallah, jika kita mengikuti semua petunjuk yang da dip peta itu maka kita akan jauh dari kata “nyasar”.

Yang manakah peta abadi itu?yups! peta itu adalah Al Qur’an dan Al Hadist.

Sementara itu, orang yang belum mengenal Islam ibarat pengelana yang nggak tau arah tujuan perjalanan hidupnya. Nggak tau juga apa yang harus dibawa dalam perjalanan, dan apa yang harus ditinggalkan. Banyak juga diantara mereka yang nggak tau kemana harus pergi.

See…. Cukup banyak orang yang bingung dengan hidupnya, nggak tau arti bahagia nggak tau mana yang halal dan haram nggak tau juga bahwa nikmatnya hidup di dunia itu nggak abadi. Syukurilah bahwa kita adalah seorang muslim.

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam…” (Q.S Ali Imran[3]: 19 )

Selanjutnya agar hidupmu terasa lebih nikmat alias lezat yaitu kamu harus berfikir positif ala Rasulullah SAW. Ya, Rasulullah saw memang bukan saja sosok pemimpin atau panglima perang tapi juga bak seorang psikolog.

Melalui ayat-ayat Al Quran dan nasihat-nasihatnya yang tertuang dalam hadits-hadits, beliau menuntun para sahabat untuk keluar dari berbagai masalah kehidupan. Hasilnya, kaum muslimin menjadi umat yang gagah perkasa luar-dalam. Malah kehebatan dan kekuatan yang didapatkan kaum muslimin justru bukan berasal dari kekuatan fisik mereka, tapi dari sikap positif mereka yang intinya adalah keimanan pada Allah swt.

Kita mungkin pernah berandai-andai “kapan saya kaya, andai jadi artis terkenal” atau protes “kenapa saya pendek, hitam, gemuk, kurus, dsb” ya, itu wajar saja tapi taukah itu tidak akan membuat hidupmu menjadi nikmat akan tetapi sebaliknya membuat hidupmu menjadi tidak bahagia, cape sendiri. Percaya dech…

Rasulullah saw pernah bersabda:

“Lihatlah orang yang dibawahmu, dan jangan melihat orang diatasmu, karena demikian itu lebih benar, supaya kamu tidak meremehkan nikmat karunia Allah kepadamu.” (H.R. Bukhari, Muslim).

Terkadang masa-masa kesedihan datang yang membuat kenikmatan hidup berkurang atau ternodai, tapi teman taukah, bahwa sebetulnya itu tergantung dari pikiranmu juga, kalau kita sudah berfikir bahwa makanan itu tidak enak maka niscaya makanan itu akan terasa tidak enak, tapi sebaliknya jika kita memikirkan bahwa itu adalah makanan terlezat dan kita tidak akan mendapatkan makanan itu kembali maka kita akan merasakan makanan itu begitu nikmat dan lezat… nah intinya bahwa sebetulnya kebahagiaan, kenikmatan menjalani kehidupan itu adalah bagaimana kamu memanage dalam pikiranmu.

Memang kesedihan juga bagian dari kehidupan kita seperti halnya senyuman. Tapi bukankah hidup ini nggak melulu kesedihan, masih banyak hal-hal lain yang harus kita pikirkan?masa sich kita mau larut terus dalam kesedihan dan lautan air mata? Saya juga percaya orang-orang yang selalu bersama dengan kita selalu berharap kita selalu bahagia, dapat menikmati hidup dengan indah, apapun yang sudah terjadi dan menimpa kita. Itulah yang dikerjakan orang di belahan bumi ini.

Mereka berusaha tetap tegar, bahagia menikmati hidup bak menyantap makanan yang lezat, meskipun di tengah macam-macam masalah. Kalau mereka bisa, kita juga pasti bisa. Lagipula Rasulullah dan para sahabatnya telah mencontohkannya. Kamu mau juga kan?Yuk, nikmati hidup ini dengan selalu bersyukur, berpikir positif dan memanage hati dan pikiranmu untuk selalu tersenyum dan bahagia.

Wallahu a’lam.

Irma Fatmawati
Team HomePI

Humas PI

Humas PI

PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL - Ruko Komplek Kurdi Regency 33A Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243 Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org

Related Post

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *