Memang benar, suami-isteri yang sudah melakukan hubungan intim sebaiknya berwudhu dulu sebelum tidur, namun anjuran ini bukan menunjukkan keharusan (wajib) tetapi hanya bersifat anjuran (sunnah).
Artinya, kalau berwudhu mendapat pahala dan kalau tidak berwudhu tidak menjadi dosa. Silakan cermati keterangan berikut.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. apabila akan tidur dalam keadaan junub (selesai melakukan hubungan intim), beliau berwudhu sebelum tidur sebagaimana berwudhu untuk shalat.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan, suami isteri yang akan mengulangi hubungan intim (ronde kedua) juga dianjurkan berwudhu (diselingi wudhu). Perhatikan keterangan berikut.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri r.a., Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang berhubungan intim dengan isterinya, kemudian ia ingin mengulangi lagi, berwudhulah satu wudhu di antara yang dua kali itu.” (HR. Muslim)
Riwayat ini menegaskan kalau ingin mengulangi hubungan intim, tidak perlu mandi besar dulu cukup berwudhu saja. Mandi besar fungsinya untuk shalat, bukan untuk mengulangi hubungan intim.
Kita dianjurkan bukan sekedar berwudhu, tapi juga dianjurkan membasuh atau membersihkan kemaluan, ini berlaku bagi suami ataupun isteri. Perhatikan keterangan berikut.
Umar bin Khattab r.a. menceritakan kepada Rasulullah saw. bahwa tadi malam ia junub, maka beliau bersabda: Berwudhulah dan cucilah kemaluanmu.” (HR. Abu Daud)
Mencermati keterangan-keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa orang yang junub dianjurkan untuk berwudhu sebelum tidur. Kalau kita cermati keterangan lainnya, ternyata anjuran berwudhu sebelum tidur bukan hanya ditujukan kepada yang berjunub saja, tapi juga kepada setiap muslim yang akan tidur walaupun dalam keadaan tidak junub. Perhatikan riwayat berikut.
Diriwayatkan dari Bara’ bin ‘Azib r.a. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Apabila kamu akan tidur, hendaklah berwudhu sebagaimana kamu berwudhu untuk shalat.” (HR. Bukhari)
Kesimpulannya, kita dianjurkan (disunnahkan) berwudhu kalau mau tidur, baik dalam keadaan junub (setelah hubungan intim) ataupun tidak. Juga dianjurkan berwudhu kalau mau mengulangi hubungan intim. Wallahu a’lam.
Artinya, kalau berwudhu mendapat pahala dan kalau tidak berwudhu tidak menjadi dosa. Silakan cermati keterangan berikut.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. apabila akan tidur dalam keadaan junub (selesai melakukan hubungan intim), beliau berwudhu sebelum tidur sebagaimana berwudhu untuk shalat.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan, suami isteri yang akan mengulangi hubungan intim (ronde kedua) juga dianjurkan berwudhu (diselingi wudhu). Perhatikan keterangan berikut.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri r.a., Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang berhubungan intim dengan isterinya, kemudian ia ingin mengulangi lagi, berwudhulah satu wudhu di antara yang dua kali itu.” (HR. Muslim)
Riwayat ini menegaskan kalau ingin mengulangi hubungan intim, tidak perlu mandi besar dulu cukup berwudhu saja. Mandi besar fungsinya untuk shalat, bukan untuk mengulangi hubungan intim.
Kita dianjurkan bukan sekedar berwudhu, tapi juga dianjurkan membasuh atau membersihkan kemaluan, ini berlaku bagi suami ataupun isteri. Perhatikan keterangan berikut.
Umar bin Khattab r.a. menceritakan kepada Rasulullah saw. bahwa tadi malam ia junub, maka beliau bersabda: Berwudhulah dan cucilah kemaluanmu.” (HR. Abu Daud)
Mencermati keterangan-keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa orang yang junub dianjurkan untuk berwudhu sebelum tidur. Kalau kita cermati keterangan lainnya, ternyata anjuran berwudhu sebelum tidur bukan hanya ditujukan kepada yang berjunub saja, tapi juga kepada setiap muslim yang akan tidur walaupun dalam keadaan tidak junub. Perhatikan riwayat berikut.
Diriwayatkan dari Bara’ bin ‘Azib r.a. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Apabila kamu akan tidur, hendaklah berwudhu sebagaimana kamu berwudhu untuk shalat.” (HR. Bukhari)
Kesimpulannya, kita dianjurkan (disunnahkan) berwudhu kalau mau tidur, baik dalam keadaan junub (setelah hubungan intim) ataupun tidak. Juga dianjurkan berwudhu kalau mau mengulangi hubungan intim. Wallahu a’lam.