(5/6/2017) Yayasan Percikan Iman memiliki beberapa divisi diantaranya divisi Zakat, Infak, Shadaqah (ZIS). Divisi ZIS memiliki berbagai macam program yang memiliki manfaat sangat luas seperti subsidi hidup untuk manula, kampung pintar, layanan tim pengurus kematian, dan Beasiswa Percikan Iman.
Kali ini kita akan membahas tentang Beasiswa Percikan Iman (BsPI).
BsPI merupakan Program Beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa berprestasi yang secara ekonomi memerlukan bantuan. Para donatur melalui program BsPI ini telah membantu anak asuh dalam mengenyam pendidikannya.
Ribuan anak asuh telah menjadi alumni dengan berbagai macam prestasi dan profesi. Dengan mengusung visi PINTAR (Prestataif, Qurani, Kreatif dan Mandiri), anak asuh diharapkan dapat menjadi manusia mandiri baik secara intelektual, pemahaman agama dan segala aspek kehidupannya.
Beasiswa Percikan Iman selalu memiliki acara menarik yang sayang untuk dilewatkan seperti pelatihan wirausaha, internet marketing, pelatihan public speaking, hafalan Al-Quran, mentoring, pembinaan, outbond, dan masih banyak acara lainnya.
Acara kali ini lebih bersifat formal karena merupakan Ujian Kenaikan Tingkat atau disingkat UKT untuk level 4 dan 5 yang merupakan mahasiswa tingkat 3 dan 4 dari berbagai universitas dan jurusan. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 8 Januari 2017 ini diikuti oleh hampir semua penerima beasiswa level 4 dan 5.
Meskipun ada anak asuh yang tidak mengikuti karena bersamaan dengan agenda kampus, panitia menyelenggarakan ujian susulan. Jika anak asuh tidak mengikuti ujian maka otomatis tertinggal tingkat.
Bertempat di Galeri Dakwah Percikan Iman, anak asuh mengikuti berbagai serangkaian tes dan ujian. Ujian diawali dengan ujian hafalan Al-Quran. Walaupun anak asuh yang hafalannya sudah banyak, tes hafalan hanya menguji Juz 27,28, 29, dan 30.
Hafalan Al-Quran menjadi ujian pertama yang harus dilewati karena menjadi ujian yang sangat penting dalam proses pembinaan dan kenaika tingkat anak asuh. Setelah diuji kemampuan hafalannya, anak asuh mengikuti ujian pengetahuan umum sebagai representasi dari kepekaan sosialnya.
Kemudian ujian dilanjutkan dengan presentasi materi mentoring. Materi-materi yang sudah disampaikan mentor, disampaikan kembali oleh anak asuh lalu dipresentasikan berdasarkan pemahaman masing-masing. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan berbicara sekaligus melihat pemahaman anak asuh. Ujian ujian tersebut secara umum bertujuan untuk mengukur kemampuan dan ketercapaian anak asuh selama satu periode tingkatan ini. Materi dan kompetensi yang diujikan pastinya disesuaikan dengan materi dan kompetensi yang telah diberikan berdasarkan tingkat level.
Selama ini anak asuh telah mendapatkan banyak materi baik yang bersifat teori maupun praktek. Dengan adanya ujian ini tidak hanya mengevaluasi tetapi juga mengingatkan kembali anak asuh akan materi-materi yang telah didapatkan sehingga tidak hanya menjadi pengetahuan intelektual tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun ujian ini bersifat formal tetapi ujian dikemas dalam bentuk yang menarik. Untuk ujian hafalan anak asuh diberikan berbagia metode seperti melanjutkan ayat, tebak ayat dan surat, serta menjelaskan kandungan ayat atau suratnya.
Selain itu, untuk ujian pengetahuan umum, anak asuh diberikan soal teka-teki silang serta essay mengenai isu-isu terkini Islam termasuk akidah, ekonomi, kemanusiaan dan toleransi. Dengan ujian ini, anak asuh dilatih untuk tidak bersikap apatis terhadap isu-isu yang sedang menjadi perbincangan.
Kemampuan public speaking pun diuji dalam presentasi materi mentoring. Dengan kompetensi-kompetensi tersebut, anak asuh diharapkan memiliki banyak kemampuan untuk mengambil peran dan menjadi solusi di tengah masyarakat.
Selamat kepada adik-adik yang sudah dinyatakan lulus dan naik ke tingkat selanjutnya. Semoga tetap istiqomah dan meningkat prestasinya. Aamiin.