Sebuah hadis merekam dialog menarik sahabat nabi Abu Dzar Al-Ghiffari dengan Rasulullah SAW. ‘Berilah saya wasiat (maksudnya beri saya pelajaran), wahai Rasulullah!
‘ Rasulullah bersabda, ‘Saya wasiatkan kepadamu supaya bertakwa kepada Allah, sebab takwa itu adalah pokok segala urusan!
‘ Sahabat itu rupanya belum puas.
‘Tambah, ya Rasulullah!’
‘Biasakanlah membaca Alquran, karena itulah cahaya bagi kamu di dunia dan menjadi sebutan bagi kamu di langit,
‘ jawab Rasulullah.
‘Tambah, ya Rasulullah!’
‘Janganlah terlalu banyak tertawa terbahak-bahak, sebab hal itu mematikan hati dan memadamkan cahaya muka.
‘ ‘Tambah, ya Rasulullah!’
‘Banyaklah menahan bicara kecuali untuk menyampaikan kebaikan. Sebab, sikap demikian menghalau setan dan menolongmu dalam urusan-urusan keagamaan.’ Tambah, ya Rasulullah!’
‘Cintailah orang-orang yang miskin, bergaullah di tengah-tengah mereka.’ Tambah, ya Rasulullah!’
‘Lihatlah kepada orang-orang yang di bawahmu, jangan kepada orang-orang yang ada di atasmu. Sebab, hal demikian akan menjadi tirai yang menutupi nikmat Allah kepadamu.’
‘Tambah lagi, ya Rasulullah!’
‘Jagalah hubungan silaturahim dengan kerabatmu, walaupun mereka memutuskan hubungan.’
‘Tambah, ya Rasulullah!’
‘Jangan takut pada jalan Allah lantaran dicela manusia.’
‘Tambah lagi, ya Rasulullah!’
‘Katakanlah kebenaran (al-haq) itu, walaupun pahit.
‘ Abu Dzar masih minta tambahan wasiat mengenai intisari ajaran Islam. Rasulullah terakhir menjawab, ‘Akan datang dari manusia kepadamu berita yang engkau tahu tentang kesalahan dirimu sendiri dan engkau tidak merasa marah pada mereka tentang apa yang diceritakannya itu. Adalah suatu aib, jika engkau baru ketahui dan sadari kesalahan yang kamu lakukan setelah hal itu jadi perbincangan orang lain.’ Hadis itu mengajarkan tentang budi pekerti dan kepribadian seorang Muslim yang hanif.
Dalam rangka memelihara kesempurnaan hubungan dengan Allah, setiap Muslim diingatkan agar selalu memperhatikan perilaku keseharian biar pun berkenaan dengan hal-hal yang kadang dipandang sepele. Perilaku seorang Muslim selalu dihubungkan dengan nilai keimanan kepada Allah. Rasulullah bersabda, ‘Sembahlah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, dan kalau kau tidak melihat-Nya, ketahuilah bahwa Ia melihatmu.
‘ Islam banyak memberi tuntunan bagaimana manusia bersikap dan berperilaku terhadap sesamanya serta bagaimana menata kehidupan sesuai dengan garis petunjuk Sang Maha Pencipta. Di samping itu, setiap Muslim dianjurkan agar melakukan amal-amal unggulan atau amal prioritas dalam setiap satuan waktu yang dijalani.
Category: Artikel Islam
- Home
- Artikel Islam
- Wasiat Rasulullah SAW

Humas PI
PERCIKAN IMAN ONLINE DIGITAL
- Ruko Komplek Kurdi Regency 33A
Jl. Inhoftank, Pelindung Hewan
Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40243
Telp. 08112216667 | info@percikaniman.org
Related Post
Recent Posts
-
Ngaca Sama Anak
9 August 2023 -
Euforia Dunia (2)
7 August 2023 -
Terlaknat Karena Melaknat
2 August 2023 -
Euforia Dunia
1 August 2023 -
Buah Menerima Seutuhnya
28 July 2023
Popular Posts
-
Apa itu Berkah dan BAROKAH?
21 July 2017 -
Arti dan Makna TAQWA
13 June 2018 -
10 Hadist Waspada Hutang Piutang
27 December 2015 -
Anak dalam Perspektif Al-Qur’an
28 April 2017 -
10 Cara Mendidik Anak Menjadi Seorang Hafiz Quran
6 January 2017